JPFA Ungkap Jurus Ampuh Pacu Kinerja di Sisa Tahun 2025

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menegaskan komitmennya untuk memacu kinerja secara signifikan pada sisa tahun 2025. Langkah ini diambil menyusul adanya koreksi pada capaian pendapatan dan laba perseroan selama paruh pertama tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan terkini, JPFA membukukan laba bersih sebesar Rp 1,23 triliun pada enam bulan pertama tahun 2025. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 16,42% secara tahunan (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang kala itu mencapai Rp 1,47 triliun. Penurunan juga terlihat pada lini atas, di mana penjualan bersih JPFA menyusut tipis 0,6% yoy menjadi Rp 27,48 triliun dari Rp 27,64 triliun di semester I-2024.

Menyikapi tantangan tersebut, Head of Corporate Finance JPFA, Putut Djagiri, mengungkapkan serangkaian strategi agresif yang akan ditempuh perusahaan. Setidaknya ada enam pilar utama yang dirancang untuk mendongkrak kembali kinerja perusahaan. Pertama, JPFA akan berfokus pada optimalisasi seluruh segmen bisnis inti yang digelutinya, meliputi sektor perunggasan, perikanan, dan peternakan.

Kedua, perseroan berencana memperkuat bisnis hilir melalui strategi ekspansi dan pengembangan produk olahan hasil peternakan serta berbagai produk konsumen. Selanjutnya, strategi ketiga melibatkan penguatan kerja sama, integrasi, dan sinergi yang erat dengan seluruh pemangku kepentingan dalam rantai pasokan dan rantai nilai perusahaan. Keempat, JPFA akan menggenjot peningkatan penetrasi produk di pasar, sembari secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan protein hewani bagi kesehatan.

Putut Djagiri menjelaskan bahwa upaya edukasi ini sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan mengurangi angka gizi buruk dan stunting. “Inisiatif ini juga akan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ungkap Putut dalam paparan publik pada Rabu (3/9/2025).

Melanjutkan strategi yang telah dicanangkan, pilar kelima adalah mendorong inovasi dan digitalisasi di berbagai aspek operasional, guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi, operasional harian, maupun administrasi. Terakhir, JPFA akan mengedepankan kehati-hatian dalam melakukan investasi modal (capex) serta konsisten menerapkan manajemen keuangan dan pengendalian kas yang prudent.

“Selain itu, perusahaan juga berkomitmen menjaga tingkat pinjaman di batas aman untuk mengantisipasi potensi risiko bisnis utama dan skenario negatif yang mungkin terjadi,” tambah Putut.

Meskipun optimistis, JPFA tidak menampik bahwa sejumlah tantangan kinerja masih membayangi. Faktor-faktor eksternal seperti penurunan daya beli konsumen, pengenaan tarif impor, ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi global, serta fluktuasi nilai tukar rupiah yang berpotensi menekan biaya bahan baku menjadi perhatian utama.

Sayangnya, manajemen JPFA belum dapat membeberkan secara rinci target nilai pendapatan dan laba yang diincar untuk tahun 2025. Namun demikian, perseroan sangat berharap bahwa kinerja fundamental tahun ini dapat melampaui realisasi tahun sebelumnya. “Terkait dengan laba dan pendapatan pada 2025, kami sangat berharap ada kenaikan signifikan dibandingkan tahun lalu,” kata Financial Controller JPFA, Erwin Djohan, dalam kesempatan yang sama.

Erwin Djohan juga menambahkan bahwa program MBG berpotensi memberikan dampak positif yang substansial bagi perekonomian nasional. “Melihat tren sejak MBG diluncurkan hingga saat ini, kontribusi kami, baik secara langsung maupun tidak langsung, terus menunjukkan peningkatan,” pungkas Erwin, menegaskan partisipasi aktif JPFA dalam mendukung program pemerintah tersebut.

Ringkasan

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berupaya memacu kinerja di sisa tahun 2025 setelah mencatatkan penurunan laba bersih dan penjualan di semester pertama. Laba bersih perusahaan turun 16,42% menjadi Rp 1,23 triliun, sementara penjualan bersih menyusut tipis 0,6% menjadi Rp 27,48 triliun. Perusahaan menyiapkan enam strategi utama untuk mendongkrak kinerja, meliputi optimalisasi bisnis inti, penguatan bisnis hilir, sinergi dengan pemangku kepentingan, peningkatan penetrasi pasar, inovasi dan digitalisasi, serta kehati-hatian dalam investasi.

JPFA juga akan berpartisipasi aktif dalam program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan berupaya meningkatkan edukasi mengenai pentingnya asupan protein hewani. Meskipun belum memberikan target pendapatan dan laba secara spesifik, JPFA berharap kinerja fundamental tahun ini dapat melampaui tahun sebelumnya. Faktor eksternal seperti daya beli konsumen, tarif impor, dan fluktuasi nilai tukar tetap menjadi tantangan yang diwaspadai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *