Shoesmart.co.id, JAKARTA — Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 terbukti menjadi suntikan energi positif bagi saham-saham emiten otomotif. Sejumlah nama besar seperti PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) merasakan langsung dampak signifikan dari pameran akbar yang baru saja usai ini.
Pameran otomotif terbesar di Indonesia tersebut telah sukses diselenggarakan pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD City, Tangerang. GIIAS 2025 mencatatkan penjualan mobil yang fantastis, mencapai 38.000 unit, melampaui capaian tahun lalu sebesar 12%. Tak hanya itu, animo pengunjung pun membludak dengan total 485.569 orang memadati area pameran, melampaui angka 475.084 pengunjung pada GIIAS 2024.
: Ada Transaksi Crossing Jumbo Saham MR DIY (MDIY) Senilai Rp13,13 Triliun
Seiring dengan geliat GIIAS 2025, performa saham-saham emiten otomotif terpantau menanjak di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data penutupan pekan lalu, Jumat (15/8/2025), harga saham ASII menguat 6,91% dalam sebulan, mencapai level Rp5.025 per lembar. Performa ASII juga menunjukkan tren positif sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) dengan penguatan 2,55% sejak perdagangan perdana 2025.
: : Petinggi Amman Mineral (AMMN) Kompak Jual Saham, Nilai Tembus Rp600 Miliar
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) turut mencatatkan kenaikan harga saham yang impresif, melesat 20,99% dalam sebulan ke level Rp1.095 per lembar. Kenaikan serupa juga tercatat untuk performa ytd IMAS, yakni 20,99%. Sementara itu, harga saham AUTO juga menguat 9,71% dalam sebulan, bertengger di level Rp2.260 per lembar, meskipun secara ytd masih berada di zona merah dengan pelemahan 1,74%.
: : Cakra Buana (CBRE) Umumkan Beli Kapal Offshore Rp1,6 Triliun
Namun, tidak semua emiten terkait otomotif menikmati euforia serupa. Emiten komponen otomotif besutan taipan TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA), justru mencatatkan penurunan harga saham 2,07% dalam sebulan ke level Rp945 per lembar. Kendati demikian, performa ytd DRMA masih di zona hijau, menguat 2,72%.
Analyst KB Valbury Sekuritas, Akhmad Nurcahyadi, dalam riset terbarunya, menegaskan bahwa GIIAS 2025 memberikan katalis positif yang signifikan bagi penjualan mobil di Indonesia pada Juli 2025. Data menunjukkan distribusi secara wholesale (dari pabrik ke dealer) mencapai 60.552 unit, meningkat 4,8% secara bulanan dari 57.799 unit di bulan Juni. Penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) juga menunjukkan sedikit peningkatan, naik 1,8% menjadi 62.770 unit dari 61.687 unit di bulan sebelumnya.
“Kinerja ini menunjukkan bahwa pameran otomotif tersebut berhasil mendorong pemulihan penjualan dalam jangka pendek, meskipun masih berada di bawah tekanan secara tahunan,” tulis Akhmad Nurcahyadi, dikutip pada Senin (18/8/2025).
Di sisi lain, Akhmad Nurcahyadi menyoroti pertumbuhan pesat kendaraan listrik (electrical vehicle/EV) yang didominasi merek-merek China, menandakan persaingan yang semakin ketat antara pemain mapan dan produsen EV baru. KB Valbury Sekuritas memberikan peringkat overweight untuk sektor otomotif, dengan rekomendasi beli untuk ASII dengan target harga Rp5.850 per lembar. Faktor positif pendorongnya meliputi rangkaian acara otomotif mendatang, perang harga, promosi dealer yang sedang berlangsung, serta imbal hasil pinjaman otomotif yang lebih rendah dari yang diantisipasi.
Namun, beberapa tantangan bagi ASII juga diidentifikasi, seperti penjualan otomotif yang lebih lemah, transmisi penurunan suku bunga yang lebih lambat terhadap imbal hasil pinjaman, dan aktivitas ekonomi yang lemah. Tantangan lainnya meliputi melemahnya kepercayaan belanja konsumen, ketegangan geopolitik yang berkepanjangan, serta dampak negatif perang dagang. KB Valbury Sekuritas turut memberikan target harga Rp2.830 per lembar bagi AUTO dan target harga Rp1.280 per lembar bagi saham DRMA.
Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer, menuturkan bahwa GIIAS 2025 menjadi salah satu katalis kuat bagi saham otomotif, menawarkan harapan di tengah kelesuan penjualan. “Peluang ke depan relatif positif, karena momentum GIIAS juga didukung oleh potensi pelonggaran kebijakan moneter BI [Bank Indonesia] yang baru saja memotong suku bunga acuan menjadi 5,25% untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kredit otomotif,” kata Miftahul.
Miftahul menilai ASII tetap menjadi pilihan utama di sektor otomotif berkat diversifikasi lini bisnis dan pangsa pasar yang kuat. Disusul oleh DRMA yang memiliki eksposur meningkat ke segmen EV. AUTO juga, menurutnya, layak dicermati dari sisi valuasi dan penguatan permintaan komponen otomotif. Kiwoom Sekuritas Indonesia sendiri memberikan rekomendasi hold untuk ASII dengan target harga di level Rp5.250 per lembar, trading buy untuk DRMA dengan target harga Rp1.000, dan hold untuk AUTO dengan target harga Rp2.220 per lembar.
Research Analyst MNC Sekuritas, Muhamad Rudy Setiawan, dalam risetnya, juga menilai GIIAS 2025 sebagai barometer krusial bagi pemulihan sektor otomotif Tanah Air. “Di tengah ketidakpastian, GIIAS 2025 menjadi barometer kunci bagi lintasan pemulihan pasar. Secara historis, GIIAS telah mendorong penjualan kendaraan roda empat secara bulanan rata-rata 9,5% dengan nilai transaksi berkisar antara Rp15 triliun hingga Rp20 triliun,” tulis Rudy.
Meskipun demikian, MNC Sekuritas masih mempertahankan peringkat netral untuk sektor otomotif mengingat pemulihan daya beli yang lambat serta kenaikan harga kendaraan yang didorong oleh ketidakpastian inventaris dan fluktuasi harga komoditas. Untuk rekomendasi saham, MNC Sekuritas menyarankan buy untuk AUTO dengan target harga sampai Rp2.700 per lembar, dan hold untuk ASII dengan target harga di level Rp5.500 per lembar.
—
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
GIIAS 2025 memberikan dampak positif bagi saham emiten otomotif seperti ASII, IMAS, dan AUTO. Pameran ini berhasil mencatatkan penjualan mobil sebanyak 38.000 unit dan menarik 485.569 pengunjung, melampaui capaian tahun sebelumnya. Kinerja saham ASII dan IMAS mengalami peningkatan signifikan dalam sebulan terakhir, sementara AUTO juga mencatatkan kenaikan meskipun secara year-to-date masih menunjukkan penurunan.
Analis melihat GIIAS 2025 sebagai katalis positif bagi penjualan mobil di Indonesia, didukung oleh potensi pelonggaran kebijakan moneter. Beberapa analis memberikan rekomendasi beli untuk ASII dan AUTO dengan target harga tertentu, sementara yang lain merekomendasikan hold atau trading buy untuk saham-saham tersebut. Meskipun demikian, pemulihan daya beli yang lambat dan ketidakpastian harga komoditas masih menjadi tantangan bagi sektor otomotif.