Bank Jakarta: Sewa Lahan Kemenkeu 50 Tahun, Untung 30 Persen!

Rencana ambisius pembangunan gedung baru Bank Jakarta di kawasan bergengsi SCBD kini selangkah lebih dekat dengan restu dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Proyek strategis ini diproyeksikan menjadi pusat aktivitas utama Bank Jakarta, menandai sebuah kolaborasi penting antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Kementerian Keuangan.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, belum lama ini secara resmi mengajukan permohonan persetujuan kepada Kementerian Keuangan. Permohonan ini diajukan mengingat lahan premium di Lot 1 SCBD yang akan digunakan untuk pembangunan tersebut merupakan aset milik Kemenkeu. “Kami memohon persetujuan Kementerian Keuangan, Pak Menteri, untuk bisa disetujui dan kami akan segera bangun di SCBD, untuk pusat Bank Jakarta, dalam bentuk kerjasama dengan Kementerian Keuangan,” ungkap Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, menunjukkan keseriusan Pemprov DKI dalam merealisasikan visi ini.

Menanggapi permohonan tersebut, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyambut baik inisiatif pembangunan gedung Bank Jakarta ini. Ia optimis bahwa proyek tersebut akan membawa dampak positif signifikan, tidak hanya bagi ekonomi Jakarta tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan. Lebih lanjut, Purbaya menyoroti keuntungan finansial bagi pihaknya. “Saya senang banget dengan itu. Kenapa? Karena itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan nasional secara keseluruhan, dan yang paling penting apa? Saya gak keluar uang. Uangnya dari Bank DKI,” ujarnya dengan nada puas, menekankan bahwa pembangunan ini sepenuhnya didanai oleh Bank DKI.

Antusiasme Purbaya tak berhenti di situ. Ia bahkan mendesak agar proyek pembangunan gedung ini dapat segera dimulai, bahkan jika memungkinkan pada tahun ini juga dalam beberapa bulan ke depan, permintaan yang langsung disetujui oleh Gubernur Pramono. Pembangunan yang direncanakan memakan waktu 15 bulan ini diharapkan dapat segera memberikan dorongan ekonomi berkelanjutan dan vitalitas baru bagi kota.

Aspek penting lain dari proyek ini adalah kerangka kerja sama jangka panjang antara pemerintah pusat dan daerah. Kementerian Keuangan akan meminjamkan lahannya di SCBD untuk jangka waktu 50 tahun. Dalam perjanjian tersebut, Pemerintah Pusat akan memperoleh alokasi sebesar 30% dari total gedung yang dibangun, menunjukkan pembagian manfaat yang adil dari aset yang dikerjasamakan.

Namun, di balik suasana formal, Menkeu Purbaya tak lupa menyisipkan sebuah “syarat” yang dilontarkan dengan nada berkelakar kepada Gubernur Pramono. “Syaratnya adalah saya bilang ke Pak Gubernur, gedungnya bagus, jangan malu-maluin, biar saya masuk sana juga tenang,” canda Purbaya, mengisyaratkan standar kualitas tinggi yang diharapkan dari desain arsitektur gedung tersebut.

Gubernur Pramono Anung pun tidak ketinggalan membalas gurauan tersebut dengan percaya diri. “Saya jawab, Pak Menkeu, saya punya selera lebih bagus dari Pak Menkeu, jadi pasti gedungnya lebih bagus,” timpal Pramono sembari tertawa, menutup dialog dengan sentuhan humor yang akrab, sekaligus menjamin komitmen terhadap kualitas terbaik untuk pusat operasional Bank Jakarta yang baru ini.

Ringkasan

Bank Jakarta akan membangun gedung baru di SCBD dengan persetujuan Kementerian Keuangan, menggunakan lahan Kemenkeu dengan sistem kerjasama. Pembangunan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta dan nasional, dengan seluruh pendanaan berasal dari Bank DKI.

Kementerian Keuangan akan meminjamkan lahan selama 50 tahun dan mendapatkan 30% dari total gedung yang dibangun. Menkeu Purbaya menekankan pentingnya kualitas gedung tersebut, sementara Gubernur Pramono menjamin desain yang lebih baik dari selera Menkeu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *