Bahlil Ungkap Negosiasi Divestasi 12 Persen Saham Freeport Sudah Final

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Indonesia berhasil mengukuhkan posisi strategisnya dalam industri pertambangan global setelah negosiasi penambahan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI) dinyatakan final. Melalui kesepakatan ini, pemerintah Indonesia akan segera menguasai mayoritas saham PTFI, menandai babak baru dalam pengelolaan salah satu aset tambang terbesar di dunia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dengan tegas menyatakan finalisasi negosiasi tersebut pada Selasa (7/10/2025) di Sarinah, Jakarta. Menurut Bahlil, Freeport Mc-MoRan telah sepakat untuk melakukan divestasi 12 persen sahamnya kepada pemerintah Indonesia melalui Holding BUMN Industri Pertambangan, PT Mining Industry Indonesia (MIND ID). “Negosiasi tambahan Freeport sudah saya nyatakan final, sudah penambahan 12 persen,” ujar Bahlil.

Dengan tambahan kepemilikan saham sebesar 12 persen ini, kepemilikan saham pemerintah Indonesia di PTFI kini mencapai angka 63 persen, meningkat signifikan dari sebelumnya 51 persen. Peningkatan kepemilikan ini tidak hanya memperkuat kontrol negara atas sumber daya alamnya, tetapi juga menjadi salah satu syarat krusial bagi Freeport untuk memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi perusahaan di Papua yang dijadwalkan berakhir pada tahun 2041.

Kabar gembira ini semakin lengkap dengan fakta bahwa proses divestasi saham Freeport sebesar 12 persen tersebut didapatkan secara gratis atau tanpa dipungut biaya (free of charge). Hal ini diungkapkan oleh CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia (Danantara Indonesia), Rosan Roeslani. Ia menjelaskan bahwa Indonesia awalnya menargetkan divestasi 10 persen saham, namun melalui negosiasi yang alot, angka tersebut berhasil ditingkatkan menjadi 12 persen, sepenuhnya tanpa biaya. “Mereka sudah menyetujui untuk memberikan saham 12 persen, free of charge,” kata Rosan, dikutip dari ANTARA, Selasa (30/9/2025).

Selain penambahan saham, Rosan Roeslani juga menambahkan bahwa Freeport menyetujui komitmen lain yang berdampak positif bagi masyarakat Papua. Sebagai bagian dari kesepakatan, PTFI akan membangun dua universitas dan dua rumah sakit di dekat wilayah operasionalnya di Papua. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta memperkuat peran dokter dan tenaga medis di wilayah tersebut, sebagai wujud nyata kontribusi perusahaan bagi pembangunan daerah.

Keseluruhan kesepakatan ini menandai capaian penting bagi pemerintah Indonesia dalam mengelola sumber daya tambang strategis, sekaligus menunjukkan komitmen Freeport terhadap keberlanjutan operasional dan kontribusi sosial di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *