JAKARTA – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengawali pekan dengan catatan kurang memuaskan di pasar saham. Pada Senin (4/8), harga saham TOBA tercatat melemah signifikan, terseret oleh peningkatan tekanan jual yang membanjiri bursa.
Penurunan tajam tersebut membawa harga saham TOBA berakhir di level Rp 1.125 per saham pada penutupan sesi perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Angka ini menandai kemerosotan sebesar 9,27% atau setara dengan Rp 115 dari harga penutupan sebelumnya yang berada di Rp 1.240 per saham.
Di tengah dinamika pasar yang bergejolak, perlu dicatat bahwa TBS Energi Utama (TOBA) sendiri tengah gencar mendorong pengembangan bisnis pengelolaan limbah sebagai bagian dari strategi diversifikasi usahanya.
Meskipun demikian, pergerakan saham TOBA pada hari itu menunjukkan volatilitas yang signifikan. Sempat dibuka menguat di awal perdagangan pada level Rp 1.255 per saham, bahkan menyentuh titik tertinggi harian di Rp 1.265, harga saham TOBA kemudian berbalik arah. Tekanan jual yang masif menyeretnya turun drastis hingga mencapai titik terendah harian di Rp 1.100 sebelum akhirnya sedikit pulih menjelang penutupan.
Tingginya minat investor, baik jual maupun beli, tercermin dari volume dan nilai transaksi harian saham TOBA. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), total nilai transaksi pada hari tersebut mencapai angka fantastis Rp 407,40 miliar, dengan total volume saham yang berpindah tangan menembus 3.448.922 lot.
Ringkasan
Saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengalami penurunan signifikan sebesar 9,27% pada awal pekan, berakhir di level Rp 1.125 per saham. Sempat menguat di awal perdagangan, tekanan jual yang besar kemudian menyeret harga saham TOBA turun drastis.
Total nilai transaksi saham TOBA mencapai Rp 407,40 miliar dengan volume 3.448.922 lot. Meskipun demikian, TBS Energi Utama (TOBA) sedang berfokus pada pengembangan bisnis pengelolaan limbah sebagai bagian dari diversifikasi usaha.