PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diproyeksikan akan menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif di kuartal III-2025, sebuah tren perbaikan yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Optimisme ini muncul dari analisis mendalam para ahli pasar modal.
Menurut Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Analyst dari Kiwoom Sekuritas, kinerja GOTO di kuartal ketiga tahun 2025 akan terus membaik seiring dengan fokus perusahaan pada efisiensi biaya dan monetisasi ekosistem yang berkelanjutan. Kiwoom Sekuritas memprediksi bahwa pendapatan GOTO akan tumbuh signifikan, didukung oleh peningkatan volume transaksi pada layanan e-commerce dan on-demand, terutama dengan adanya periode promo akhir tahun yang strategis.
Lebih lanjut, dari sisi profitabilitas, EBITDA yang disesuaikan diperkirakan akan semakin mendekati titik impas. Hal ini tak lepas dari upaya perusahaan dalam menurunkan beban insentif dan mengoptimalkan biaya pemasaran secara cermat, seperti yang dijelaskan Azis kepada Kontan pada Kamis (9/10/2025). Dengan fundamental yang kian stabil, tren positif kinerja GOTO ini berpotensi berlanjut hingga akhir tahun, meskipun tekanan kompetisi dan kondisi makroekonomi tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai.
Proyeksi positif ini juga diamini oleh Kafi Ananta dan Erindra Krisnawan, Equity Research Analyst dari BRI Danareksa Sekuritas. Mereka menambahkan bahwa GOTO secara konsisten berfokus pada pendalaman penetrasi di layanan premium, sembari tidak mengabaikan potensi pertumbuhan di segmen pasar massal. Keduanya memproyeksikan pendapatan GOTO dapat tumbuh sekitar 11% secara tahunan pada penutupan tahun 2025.
Menurut riset BRI Danareksa Sekuritas tertanggal 19 September 2025, EBITDA yang disesuaikan untuk GOTO diperkirakan akan tetap sesuai dengan ekspektasi. Kontribusi kuat dari GoTo Financial serta jalur yang lebih pendek menuju laba bersih positif, seiring dengan menyusutnya kerugian di unit TikTok Shop–Tokopedia, menjadi penopang utama proyeksi ini. Secara rinci, pendapatan GOTO di 2025 diproyeksikan mencapai Rp 17,89 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 1,03 triliun. Meskipun demikian, dari sisi bottom line, rugi bersih GOTO masih diproyeksikan sekitar Rp 426 miliar.
Melihat valuasi, Kafi dan Erindra menilai saham GOTO masih relatif menarik pada level 3,5 kali P/S di tahun 2025. Angka ini dianggap menarik mengingat kinerja harga saham GOTO yang masih tertinggal. Perbandingan dengan saham GRAB di pasar saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa valuasi GOTO jauh lebih kompetitif. Saat ini, GRAB di AS diperdagangkan pada valuasi 7,3 kali P/S di 2025, berada di kisaran plus satu standar deviasi dari rata-rata historisnya setelah mengalami reli harga.
Oleh karena itu, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli GOTO, meyakini bahwa perbaikan kinerja keuangan yang terus terjadi layak mendapatkan re-rating menuju target harga Rp 100. Senada, Kiwoom Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli GOTO dengan target harga yang ditetapkan di Rp 65, memperkuat pandangan positif terhadap prospek perusahaan.
Ringkasan
Para analis memproyeksikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan menunjukkan pertumbuhan kinerja positif di kuartal III-2025, didukung oleh fokus pada efisiensi biaya dan monetisasi ekosistem. Peningkatan volume transaksi pada layanan e-commerce dan on-demand, serta upaya penurunan beban insentif dan optimalisasi biaya pemasaran, diharapkan mendorong pendapatan dan mendekati titik impas EBITDA yang disesuaikan.
BRI Danareksa Sekuritas juga optimis, memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sekitar 11% secara tahunan pada 2025 dan merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp 100, sementara Kiwoom Sekuritas menetapkan target harga Rp 65. Valuasi saham GOTO dianggap menarik dibandingkan dengan GRAB, dengan potensi re-rating seiring perbaikan kinerja keuangan.