Suku Bunga Dipangkas! The Fed Prioritaskan Pasar Tenaga Kerja, Apa Dampaknya?

Shoesmart.co.id JAKARTA — Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan mereka sebesar 0,25 poin persentase, menurunkannya ke kisaran 4,00%–4,25% pada Rabu (17/9/2025). Keputusan penting ini sekaligus mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman akan terus diturunkan secara bertahap hingga akhir tahun, sebagai respons serius terhadap meningkatnya kekhawatiran akan pelemahan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.

Dalam pernyataan resminya, The Fed menjelaskan bahwa risiko terhadap mandat ganda mereka, yakni menjaga stabilitas inflasi dan lapangan kerja maksimal, telah bergeser. Tekanan utama kini terpaku pada perlambatan yang signifikan di pasar tenaga kerja. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menegaskan, “Pertumbuhan lapangan kerja telah melambat, dan tingkat pengangguran meningkat,” seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (18/9/2025).

Meskipun demikian, keputusan pemangkasan suku bunga ini tidak bulat. Stephen Miran, gubernur baru yang sebelumnya menjabat di Gedung Putih, menolak pemangkasan sebesar 0,25 poin persentase. Ia justru mendesak agar The Fed melakukan pemangkasan yang lebih agresif, yaitu sebesar 0,5 poin persentase, demi memberikan dorongan yang lebih kuat bagi ekonomi. Proyeksi The Fed sendiri menunjukkan bahwa akan ada dua kali pemotongan tambahan masing-masing 0,25 poin dalam dua rapat kebijakan terakhir tahun ini. Ini mengindikasikan pergeseran fokus bank sentral, dari awalnya menanggapi risiko inflasi akibat perang dagang pemerintahan Trump, kini menuju kekhawatiran yang mendalam terhadap pertumbuhan ekonomi yang melemah dan potensi lonjakan pengangguran.

Proyeksi terbaru Federal Reserve juga memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi ekonomi. Meskipun bank sentral masih memperkirakan inflasi di akhir 2025 akan berada di angka 3%, yang mana jauh di atas target ideal 2%, ada sedikit optimisme pada pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan naik tipis menjadi 1,6% dari proyeksi sebelumnya 1,4%. Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil pada proyeksi 4,5%. Dibandingkan dengan proyeksi bulan Juni lalu, ancaman stagflasi kini dinilai berkurang signifikan. Pejabat The Fed tampak semakin yakin bahwa pemotongan suku bunga yang lebih cepat dan proaktif dapat secara efektif menahan lonjakan pengangguran, seiring dengan ekspektasi inflasi yang akan melandai secara bertahap pada tahun depan.

Ringkasan

Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 poin persentase menjadi kisaran 4,00%–4,25% sebagai respons terhadap kekhawatiran pelemahan pasar tenaga kerja. The Fed mengisyaratkan penurunan biaya pinjaman secara bertahap hingga akhir tahun, meskipun keputusan ini tidak bulat karena ada yang menginginkan pemangkasan lebih agresif.

Proyeksi The Fed menunjukkan inflasi di akhir 2025 diperkirakan 3%, di atas target ideal 2%, dengan pertumbuhan ekonomi sedikit naik menjadi 1,6%. Tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 4,5%, mengurangi ancaman stagflasi dibandingkan proyeksi sebelumnya, serta mengindikasikan keyakinan terhadap pemotongan suku bunga yang proaktif untuk menahan lonjakan pengangguran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *