Saham Royal Dividen Diskon! Investor Wajib Tahu Strategi Ini

Shoesmart.co.id, JAKARTA — Peluang menarik bagi para investor kini terbuka lebar seiring dengan terdiskonnya harga sejumlah saham pembagi dividen yang tergabung dalam indeks High Dividend 20. Para analis mengindikasikan bahwa kondisi ini merupakan momen strategis untuk melakukan akumulasi saham.

Nafan Aji Gusta, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, mengungkapkan bahwa pelemahan kinerja pada indeks IDX High Dividend 20 dan LQ45 justru dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mengakumulasi saham-saham pilihan di dalamnya. “Secara valuasi, emiten yang tergabung dalam dua indeks tersebut rata-rata sudah undervalue,” jelas Nafan pada Kamis (7/8/2025).

Menurut Nafan, valuasi yang terbilang menarik ini sangat ideal, khususnya bagi investor yang cenderung mencari saham-saham growth stock. Ia juga menambahkan bahwa para investor patut mencermati saham-saham yang masuk dalam indeks High Dividend 20, mengingat potensi pembagian dividen dari emiten-emiten ini menjadi lebih atraktif berkat kinerja solid mereka sepanjang paruh pertama tahun 2025.

Meskipun demikian, Nafan tidak menampik bahwa banyak emiten di luar kedua indeks tersebut yang juga secara rutin membagikan dividen dengan yield dividend yang tak kalah menarik dan bahkan lebih atraktif bagi perhatian investor. Kinerja indeks LQ45 yang cenderung underwhelming juga membuat investor beralih fokus ke saham-saham growth stock di kategori SMC Liquid.

Lebih lanjut, Nafan juga menyoroti sejumlah sektor prospektif seperti IDX Infrastructure yang tampil sebagai salah satu leading sectors dengan peluang dividen yang menjanjikan, serta sektor IDX Energy yang tak kalah menarik. Potensi dividen dari sektor-sektor ini semakin menambah daya tarik pasar.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Terminal Bloomberg, sejumlah saham yang terdaftar dalam indeks High Dividend 20 memang menunjukkan valuasi yang terdiskon secara signifikan. Beberapa di antaranya bahkan tercatat memiliki Price to Earning Ratio (PER) di bawah 10 kali dan Price to Book Value (PBV) di bawah 1 kali, mengindikasikan harga yang relatif murah dibandingkan nilai intrinsiknya.

Contohnya, PT Astra International Tbk. (ASII), berdasarkan data Rabu (6/8/2025), memiliki PBV sebesar 0,9 kali dengan PER sebesar 5,8 kali. Dari Grup Astra lainnya, PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga mencatatkan PBV sebesar 0,9 kali dan PER sebesar 4,8 kali, menunjukkan valuasi yang sangat kompetitif.

Di sektor perbankan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menunjukkan performa menarik dengan PBV 0,9 kali dan PER 7,3 kali. Tak ketinggalan, saham batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) juga layak diperhitungkan, dengan PBV 0,8 kali dan PER 4,1 kali, menjadikannya salah satu “saham mercy harga bajaj” dalam daftar ini. Selain itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) memiliki PBV 0,8 kali dengan PER 8,6 kali. Terakhir, saham PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga menawarkan valuasi yang sangat atraktif, dengan PBV 0,7 kali dan PER 6,1 kali.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Harga sejumlah saham pembagi dividen yang tergabung dalam indeks High Dividend 20 saat ini sedang terdiskon, sehingga menjadi peluang menarik bagi investor untuk mengakumulasi saham. Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa emiten dalam indeks IDX High Dividend 20 dan LQ45 rata-rata sudah undervalue dan ideal bagi investor yang mencari saham growth stock.

Investor disarankan mencermati saham-saham dalam indeks High Dividend 20 karena potensi dividennya yang atraktif, serta sektor prospektif seperti IDX Infrastructure dan IDX Energy. Beberapa saham seperti ASII, UNTR, BBNI, ITMG, PGAS, dan BNGA menunjukkan valuasi yang terdiskon signifikan dengan PER dan PBV yang rendah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *