Rights Issue PANI: Serok Saham CBDK? Ini Rekomendasi Sahamnya!

Shoesmart.co.id JAKARTA. Emiten properti terkemuka, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), yang bernaung di bawah Grup konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan, kembali menjadi sorotan pasar dengan mengumumkan rencana aksi korporasi besar. PANI berencana menggelar penerbitan saham baru melalui mekanisme rights issue atau Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) guna memperkuat kepemilikan pada entitas anak usahanya, termasuk PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

Dalam rangka rights issue ini, PANI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.212.536.300 saham baru, atau sekitar 1,21 miliar lembar, dengan nilai nominal Rp100 per saham. Pelaksanaan aksi korporasi strategis ini dijadwalkan setelah persetujuan pemegang saham diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pendaftaran perseroan sehubungan dengan PMHMETD.

Prospektus PANI merinci bahwa recording date untuk rights issue ini akan ditetapkan pada tanggal 16 September 2025, sementara RUPSLB krusial tersebut direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 9 Oktober 2025. Manajemen PANI menambahkan, detail lebih lanjut mengenai ketentuan PMHMETD, termasuk harga pelaksanaan final dan jumlah saham baru yang akan diterbitkan secara definitif, akan diumumkan dalam prospektus yang akan tersedia bagi pemegang saham yang berhak, sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Gelar Rights Issue, Terbitkan 1,21 Miliar Saham Baru

Dana segar yang berhasil dihimpun dari PMHMETD III ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait, akan dialokasikan PANI untuk dua tujuan utama. Pertama, dana tersebut akan digunakan untuk menambah penyertaan saham pada PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK). PANI akan mengakuisisi sebanyak-banyaknya 44,10% dari modal ditempatkan dan disetor dalam CBDK, yang saat ini dimiliki oleh PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya. Melansir data RTI, masing-masing entitas tersebut memiliki 22,05% saham CBDK. Dengan penambahan ini, PANI diproyeksikan akan menggenggam 90% saham CBDK setelah dana rights issue terkumpul dan transaksi tuntas.

Kedua, sisa dana akan digunakan untuk melakukan penyertaan atas saham baru yang akan dikeluarkan oleh tiga entitas anak perseroan lainnya, yakni PT Cahaya Inti Sentosa, PT Karunia Utama Selaras, dan PT Panorama Eka Tunggal, dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam masing-masing entitas anak perseroan.

Sebelumnya, PANI juga telah merampungkan aksi korporasi berupa private placement dengan menerbitkan 20,90 juta saham yang seluruhnya diserap oleh PT Multi Artha Pratama, entitas yang juga merupakan pemegang saham pengendali PANI. Dari aksi korporasi tersebut, PANI berhasil mengantongi dana sebesar Rp300 miliar dengan harga pelaksanaan Rp14.350 per saham.

Aksi rights issue kali ini menandai yang ketiga kalinya bagi PANI. Sebelumnya, PANI telah melaksanakan rights issue pertama pada tahun 2022 dengan rasio 1:31 dan harga pelaksanaan Rp500 per saham, dilanjutkan dengan rights issue kedua pada tahun 2023 dengan rasio 200:31 dan harga pelaksanaan Rp5.000 per saham.

Menanggapi rencana ini, Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, menyampaikan bahwa rights issue PANI kemungkinan tidak akan terealisasi dalam waktu dekat, mengingat aksi private placement baru saja rampung dan RUPSLB baru akan digelar pada 9 Oktober 2025. Namun, ia mengasumsikan, jika rights issue dilaksanakan pada harga private placement sebelumnya di Rp14.350 per saham, PANI berpotensi mengantongi dana segar hingga Rp17,4 triliun. “Ini jumlah yang besar,” ujarnya dalam acara Morning Meeting pada Rabu, 3 September 2025.

Menurut Martha, dengan tujuan rights issue untuk meningkatkan kepemilikan CBDK hingga 90%, ini akan memperkuat konsolidasi entitas anak usahanya ke PANI. Aksi korporasi ini juga berpotensi menjadi sentimen positif, apalagi di minggu ketiga September 2025 terdapat pengumuman terkait suku bunga The Fed yang diproyeksikan akan turun. Meskipun rights issue umumnya dapat menambah jumlah saham beredar dan membuat harga saham cenderung stabil selama periode tersebut sebelum melonjak, Martha mengamati bahwa rights issue PANI justru sangat dinantikan pelaku pasar. Hal ini terlihat dari kenaikan harga saham CBDK dan PANI yang sudah terjadi sebelum pengumuman resmi.

Prospek dan Rekomendasi Saham

Liza Camelia Suryanata, Head of Research Kiwoom Sekuritas, menilai bahwa meskipun nilai transaksi akuisisi CBDK melebihi 50% ekuitas konsolidasi PANI, transaksi ini dinilai layak secara komersial dengan valuasi yang wajar, termasuk diskon sekitar 75% terhadap Nilai Aset Bersih (NAV) CBDK. Oleh karena itu, potensi kenaikan NAV PANI diperkirakan cukup menjanjikan. “Jadi meskipun berskala besar, strategi ini tampak konsisten, yaitu memperkuat kontrol atas CBDK (entitas dengan landbank premium dan potensi MICE strategis), memperkuat struktur permodalan, dan menjaga fleksibilitas untuk pengembangan bisnis jangka menengah-panjang,” ungkap Liza dalam riset Kiwoom Sekuritas.

Data per semester I 2025 menunjukkan bahwa PANI mencatat marketing sales sebesar Rp1,2 triliun, yang baru sekitar 22% dari target perseroan tahun 2025 sebesar Rp5,3 triliun. Sementara itu, CBDK mencatat marketing sales Rp294 miliar, sekitar 15% dari target tahun 2025 sebesar Rp2 triliun. “Keduanya masih jauh dari target, menunjukkan perlambatan pasar properti dan sikap ‘wait and see‘ konsumen,” tambah Liza. Kondisi ini mengindikasikan bahwa PANI dan CBDK perlu berupaya keras untuk meningkatkan marketing sales sepanjang semester II 2025. Namun, dengan modal tambahan dari rights issue, diharapkan PANI akan memiliki fleksibilitas lebih besar untuk mempercepat pengembangan proyek, mengoptimalkan penjualan, dan memperkuat strategi pemasaran.

Selain aksi korporasi, kinerja PANI dan CBDK juga akan sangat dipengaruhi oleh sentimen makroekonomi, seperti kebijakan suku bunga, daya beli konsumen, dan pemulihan permintaan properti di Tanah Air. “Proyek CBDK seperti NICE, Hilton PIK 2, dan lain-lain berada dalam kawasan strategis, sehingga potensi MICE yang tinggi bisa mulai dioptimalkan jika eksekusi belakangan berjalan baik,” kata Liza.

Untuk investor PANI, Liza menyarankan untuk menunggu arah break out pola Flag dengan level support di Rp15.575 – Rp15.450 per saham dan Rp14.600 per saham, serta resistance di Rp16.150 per saham, Rp16.900 – Rp17.250 per saham, dan Rp18.000 per saham. Target harganya diperkirakan di kisaran Rp17.000 – Rp17.250 per saham. Sementara untuk CBDK, Liza merekomendasikan buy on break dengan target harga di Rp8.700 per saham.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengamati pergerakan saham PANI berada pada level support Rp14.975 per saham dan resistance Rp16.100 per saham. Untuk saham CBDK, ia melihat level support di Rp6.275 per saham dan resistance di Rp6.550 per saham. Herditya pun merekomendasikan speculative buy untuk PANI dengan target harga Rp16.325 – Rp16.575 per saham, dan untuk CBDK dengan target harga Rp6.600 – Rp6.725 per saham.

Ringkasan

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak 1,21 miliar saham baru. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk menambah penyertaan saham pada PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) hingga mencapai 90% kepemilikan, serta penyertaan saham pada tiga entitas anak lainnya. RUPSLB untuk aksi korporasi ini dijadwalkan pada 9 Oktober 2025, dan recording date pada 16 September 2025.

Analis menilai aksi rights issue ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat konsolidasi entitas anak dan meningkatkan potensi NAV PANI, meskipun target marketing sales PANI dan CBDK masih jauh dari target tahunan. Rekomendasi saham untuk PANI adalah menunggu arah break out dengan memperhatikan level support dan resistance, sementara untuk CBDK direkomendasikan buy on break dengan target harga tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *