KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan dan inovasi layanan kesehatan. Hingga semester I 2025, perusahaan rumah sakit terkemuka ini telah merealisasikan penyerapan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang signifikan, mencapai Rp 359 miliar.
Head of Investor Relations MIKA, Aditya Widjaja, merinci alokasi strategis dari capex tersebut. Sebanyak Rp 146 miliar difokuskan untuk pengembangan layanan unggulan baru serta modernisasi dengan penambahan alat medis berteknologi tinggi. Langkah ini menjadi bagian integral dari upaya MIKA untuk terus meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu inisiatif krusial adalah pembukaan pusat onkologi baru di Jawa Timur. Fasilitas ini dirancang komprehensif, mencakup layanan diagnostic imaging seperti PET-CT, terapi kemoterapi, radioterapi, hingga nuclear-based therapies atau theranostics. Pusat onkologi di Jawa Timur ini akan menjadi yang kedua bagi MIKA, menyusul suksesnya pembangunan pusat serupa di Bekasi Timur, menandakan ekspansi strategis di bidang penanganan kanker.
Dalam rangka memperkuat infrastruktur medis, MIKA juga telah mengakuisisi sejumlah peralatan canggih. Di antaranya adalah alat Rezum Water Vapor Therapy, sebuah inovasi yang mampu mengurangi ukuran sayatan dalam operasi prostat, menawarkan pemulihan yang lebih cepat dan minim efek samping. Selain itu, MIKA turut berinvestasi pada ROSA, alat bedah ortopedi mutakhir yang juga menjanjikan keunggulan serupa dalam prosedur bedah tulang.
Aditya Widjaja menegaskan visi jangka panjang perusahaan. “Dalam 5-6 tahun terakhir ini, kami cukup konsisten untuk meningkatkan intensitas pendapatan melalui peluncuran berbagai center of excellence baru atau layanan unggulan baru,” ungkap Aditya dalam paparan publik secara daring, Kamis (11/9/2025), menggarisbawahi strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Kinerja Mitra Keluarga (MIKA) Positif Semester I-2025, Simak Rekomendasi Sahamnya
Selain fokus pada layanan spesialis, MIKA juga mengalokasikan capex untuk pengembangan fisik. Sebanyak Rp 99 miliar telah digunakan untuk pembangunan gedung baru, dan Rp 75 miliar lainnya dialokasikan untuk membiayai konstruksi yang masih berjalan, menunjukkan percepatan proyek-proyek vital perusahaan.
Investasi besar ini terhubung erat dengan pembangunan tiga rumah sakit baru MIKA. Salah satu proyek vital berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, yang dirancang dengan kapasitas maksimal 200 tempat tidur. Progres pembangunannya telah mencapai 93% dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada kuartal III tahun 2025, menandai ekspansi signifikan di wilayah strategis.
Dua rumah sakit baru lainnya, yang masing-masing berkapasitas maksimum 200 tempat tidur, akan hadir di Jakarta dan Jawa Timur. Menurut Aditya, progres pembangunan kedua fasilitas ini masing-masing telah mencapai 29% dan 25%, dengan estimasi operasional pada kuartal III tahun 2026. Ekspansi ini menunjukkan komitmen MIKA untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan berkualitas di kota-kota besar dan daerah berkembang.
Tak hanya membangun fasilitas baru, MIKA juga aktif memperbarui dan memodernisasi fasilitas di 6 rumah sakit Mitra Keluarga dan 8 rumah sakit Sumber Kasih yang telah beroperasi. Peremajaan ini mencakup area vital seperti ruang tunggu yang lebih nyaman, klinik pusat layanan anak, pusat rehabilitasi, ruang mesin MRI yang mutakhir, hingga klinik spesialis, guna meningkatkan pengalaman pasien secara keseluruhan.
Hingga saat ini, proses renovasi masih berlangsung di 5 rumah sakit Mitra Keluarga, dengan investasi capex sebesar Rp 34 miliar. Upaya ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan MIKA untuk memastikan semua fasilitas tetap relevan, modern, dan mampu memberikan pelayanan terbaik.
Alokasi capex juga mencakup Rp 2 miliar untuk penyelesaian hak atas tanah (landrights) dan Rp 3 miliar sisanya diserap untuk pengembangan perangkat lunak (software) dan keperluan operasional lainnya. Ini menunjukkan pendekatan holistik MIKA dalam investasi, meliputi aset fisik hingga teknologi pendukung.
Dengan total penyerapan capex sebesar Rp 359 miliar, MIKA telah merealisasikan 35% dari target anggaran belanja modal tahun 2025 yang mencapai Rp 1 triliun. Aditya mengakhiri paparannya dengan menegaskan kembali prioritas perusahaan: “Untuk strategi pertumbuhan, MIKA saat ini masih berfokus untuk pertumbuhan menambah rumah sakit,” sebuah pernyataan yang menggambarkan arah jangka panjang perusahaan.
Sebagai informasi tambahan yang mendukung performa investasi ini, MIKA membukukan kinerja keuangan yang impresif di semester I-2025. Laba bersih perusahaan melonjak 5,98% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 683,63 miliar, dari sebelumnya Rp 645,04 miliar. Pendapatan juga ikut tumbuh positif sebesar 4,52% YoY, mencapai Rp 2,56 triliun dari Rp 2,45 triliun di tahun sebelumnya, menegaskan fondasi finansial yang kuat untuk strategi ekspansi.
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Optimistis Tutup Tahun 2025 dengan Hasil Positif
MIKA Chart by TradingView
Ringkasan
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah menggunakan Rp 359 miliar dari belanja modal (capex) pada semester I 2025. Dana tersebut dialokasikan untuk pengembangan layanan unggulan, penambahan alat medis berteknologi tinggi, dan pembangunan fasilitas baru, termasuk pusat onkologi di Jawa Timur yang kedua serta pembangunan tiga rumah sakit baru di Sidoarjo, Jakarta, dan Jawa Timur.
Selain pembangunan fasilitas baru, MIKA juga melakukan modernisasi di beberapa rumah sakit yang sudah ada dan mengalokasikan dana untuk pengembangan perangkat lunak dan keperluan operasional. Dengan realisasi capex ini, MIKA telah mencapai 35% dari target anggaran belanja modal tahun 2025 yang sebesar Rp 1 triliun, serta mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,98% menjadi Rp 683,63 miliar di semester I-2025.