Menjelang pertengahan tahun 2025, Dana Pensiun Bank BCA (Dapen BCA) menegaskan komitmennya untuk mempertahankan mayoritas dana kelolaan pada instrumen pendapatan tetap. Strategi konservatif ini menjadi pilar utama dalam pengelolaan aset Dapen BCA, mencerminkan prioritas terhadap stabilitas dan keamanan investasi jangka panjang.
Budi Sutrisno, Direktur Utama Dana Pensiun BCA, menjelaskan bahwa per Juli 2025, alokasi investasi saham tercatat hanya mencapai 3,42% dari total aset yang dikelola. Sebagian besar portofolio investasi Dapen BCA masih terpusat pada aset-aset berpendapatan tetap seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan deposito. Budi Sutrisno menegaskan kepada Kontan pada Kamis (11/9/2025) bahwa pendekatan ini selaras dengan sifat dasar dana pensiun yang konservatif, serta tuntutan kebutuhan likuiditas yang tinggi untuk memastikan pembayaran manfaat kepada para peserta.
Kesenjangan porsi saham yang minim ini bukan tanpa alasan. Dapen BCA secara strategis menjaga agar sebagian besar dananya tersedia untuk memenuhi kewajiban finansial baik dalam jangka pendek maupun panjang. Ini menjadi krusial di tengah potensi tantangan ekonomi, sebagaimana diulas dalam artikel PHK Berpotensi Tekan Arus Kas, Ini Strategi Dapen BCA. Perusahaan harus memastikan kecukupan dana untuk memenuhi setiap komitmen yang ada.
Mengenai prospek peningkatan eksposur terhadap instrumen saham, Budi Sutrisno menegaskan bahwa keputusan tersebut sangat bergantung pada profil kewajiban spesifik dari setiap dana pensiun. Ia menjelaskan, semakin besar kewajiban manfaat yang harus dibayarkan dalam jangka pendek, semakin terbatas pula ruang bagi dana pensiun untuk memperbesar alokasi investasi di saham. Langkah ini diambil untuk memitigasi risiko volatilitas pasar yang bisa berdampak pada stabilitas dana dan kemampuan pemenuhan kewajiban.
Pendekatan Asset-Liability Management (ALM) menjadi landasan utama bagi Dapen BCA dalam menentukan batas aman eksposur saham, baik untuk program pensiun iuran pasti maupun manfaat pasti. Prinsip ini memastikan bahwa struktur portofolio investasi sejalan dengan kewajiban yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, Budi menambahkan, porsi saham secara umum akan selalu lebih kecil dibandingkan dengan instrumen obligasi, konsisten dengan upaya Dapen BCA Buka Peluang Penyesuaian Portofolio Investasi dari SRBI ke Instrumen Lain dan menjaga stabilitas jangka panjang portofolio mereka.
Ringkasan
Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) mempertahankan strategi investasi konservatif dengan mayoritas dana kelolaan dialokasikan pada instrumen pendapatan tetap seperti obligasi dan deposito. Per Juli 2025, alokasi investasi saham hanya 3,42% dari total aset, menunjukkan prioritas terhadap stabilitas dan keamanan investasi jangka panjang.
Keputusan ini didasarkan pada kebutuhan likuiditas tinggi untuk pembayaran manfaat pensiun dan potensi tantangan ekonomi. Pendekatan Asset-Liability Management (ALM) menjadi landasan utama dalam menentukan batas aman eksposur saham, memastikan struktur portofolio investasi selaras dengan kewajiban yang harus dipenuhi.