JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini, Kamis (11/9/2025), dengan performa mengesankan, melaju ke level 7.747,9. Kinerja positif ini turut didorong oleh aksi borong di saham-saham perbankan raksasa, atau yang sering disebut bank jumbo, yang kompak tampil bertenaga sepanjang sesi.
Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan signifikan sebesar 0,64%. Meskipun dibuka di level 7.781,17, indeks mampu bangkit dan menanjak. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dinamis, mencapai titik terendah di 7.742,6 sebelum menyentuh level tertinggi harian di 7.819,1, menunjukkan volatilitas namun dengan kecenderungan menguat.
Aktivitas pasar pada hari ini juga menunjukkan gelora dengan nilai transaksi mencapai Rp18,43 triliun. Volume perdagangan tercatat sebanyak 32,43 miliar lembar saham, dengan frekuensi transaksi yang masif mencapai 1,97 juta kali. Capaian ini semakin memperkuat pondasi pasar modal Indonesia yang kini memiliki kapitalisasi sebesar Rp13.938 triliun.
Kondisi pasar secara umum menunjukkan optimisme, di mana sebanyak 435 saham berhasil menguat, mengungguli 270 saham yang melemah, serta 251 saham yang terpantau stagnan. Sentimen positif ini tampak jelas dari deretan saham dengan nilai transaksi tinggi yang mayoritas mencatatkan kenaikan harga.
Saham-saham bank jumbo menjadi primadona dengan capaian yang solid. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) memimpin dengan kenaikan 5,15%, diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang melesat 7,8%. Tak ketinggalan, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) menguat 1,82%, serta PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang turut mencatatkan kenaikan sebesar 0,64%. Kinerja kolektif ini menegaskan dominasi sektor perbankan dalam menopang penguatan IHSG.
Tidak hanya perbankan, sejumlah saham di sektor lain dengan transaksi tinggi juga turut unjuk gigi. PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) melonjak impresif 25%, sementara PT Sarana Mitra Luas Tbk. (SMIL) tidak mau kalah dengan kenaikan 14,04%. Di antara jajaran saham yang paling kinclong atau top gainers, tercatat PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) meroket 34,65%, PT Bangun Karya Perkasa Tbk. (KRYA) naik 34,05%, dan PT Sentral Mitra Informatika Tbk. (LUCK) menguat 32,5%.
Namun, di tengah hiruk pikuk penguatan, beberapa saham harus menelan pil pahit dan masuk dalam daftar top losers. Harga saham PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) ambrol 11,45%, PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) terkoreksi 11,11%, dan PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk. (PACK) anjlok 9,7%.
Penguatan IHSG hari ini merupakan kelanjutan dari tren positif sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (10/9/2025), indeks telah mencatatkan kenaikan sebesar 0,92%, menutup sesi di level 7.699. Momentum ini menunjukkan optimisme investor yang terus berlanjut di pasar modal domestik.
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengungkapkan, penguatan saham-saham perbankan tak lepas dari sentimen positif kebijakan pemerintah. Rencana Menteri Keuangan untuk mengalirkan sekitar Rp200 triliun dari total Rp425 triliun kas negara di Bank Indonesia (BI) ke sistem perbankan sebagai deposito, diharapkan dapat menambah likuiditas bank dan memicu pertumbuhan kredit secara signifikan. Kebijakan ini menjadi katalis kuat yang menggerakkan sektor finansial.
Di samping faktor domestik, pergerakan IHSG juga diwarnai sentimen dari kancah global. Investor terpantau menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) dari Amerika Serikat, yang diperkirakan akan naik menjadi 0,3% secara bulanan untuk periode Agustus 2025. Selain itu, sorotan juga tertuju pada hasil pertemuan bank sentral Eropa (ECB) yang diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada level 2,15%, menjaga stabilitas kebijakan moneter di kawasan tersebut.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
IHSG ditutup menguat pada hari Kamis, 11 September 2025, mencapai level 7.747,9, didorong oleh kenaikan saham-saham perbankan besar seperti BBRI, BBNI, BMRI, dan BBCA. Penguatan IHSG sebesar 0,64% ini didukung oleh nilai transaksi yang mencapai Rp18,43 triliun dan sentimen positif dari rencana pemerintah mengalirkan dana dari Bank Indonesia ke perbankan.
Selain sektor perbankan, beberapa saham lain seperti CBRE dan SMIL juga mencatatkan kenaikan signifikan. Sementara itu, investor juga menantikan rilis data CPI Amerika Serikat dan hasil pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya.