Kinerja Sektor Unggas Bisa Pulih pada Semester II-2025, Intip Rekomendasi Sahamnya

Shoesmart.co.id JAKARTA. Sepanjang paruh pertama 2025, kinerja emiten di sektor unggas dihadapkan pada serangkaian tantangan signifikan, terutama akibat tekanan pada harga jual rata-rata (ASP) produk. Namun, secercah harapan mulai muncul seiring proyeksi pembalikan arah kinerja pada kuartal III-2025, yang dipicu oleh implementasi program culling ayam oleh pemerintah.

Menyikapi dinamika pasar ini, sejumlah analis pasar modal telah merilis rekomendasi terkini untuk tiga saham unggulan di sektor unggas. Berikut adalah ulasan mendalam mengenai prospek dan rekomendasi saham-saham tersebut:

1. PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)

Pada semester I-2025, PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) mencatat penurunan pendapatan tipis sebesar 0,58% secara tahunan, dari Rp 27,64 triliun menjadi Rp 27,48 triliun. Penurunan harga jual rata-rata (ASP) untuk day old chick (DOC) dan broiler menjadi faktor utama yang menekan kinerja keuangan JPFA. Kondisi ini diperparah oleh daya beli konsumen yang masih cenderung lemah, menjadi katalis pelemahan pada kuartal II-2025.

Kendati demikian, prospek JPFA diperkirakan membaik pada separuh kedua 2025. Pemulihan permintaan musiman, ditambah dengan intervensi pemerintah melalui program culling, diyakini akan menjadi penopang utama yang mengangkat kembali harga dan margin perusahaan.

Rekomendasi: Buy

Target harga: Rp 2.320

Eka Rahmah, Binaartha Sekuritas

Kinerja Emiten Unggas Masih Lesu di Semester I 2025, Cek Rekomendasi Sahamnya

2. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Kinerja CPIN pada semester I-2025 juga masih berada di bawah tekanan akibat rendahnya harga broiler, yang mengakibatkan laba bersih kuartal II-2025 terkoreksi 28% secara tahunan. Namun, ada sinyal positif dari segmen consumer foods yang mulai menunjukkan perbaikan signifikan, dengan margin EBIT naik 11% setelah permasalahan cold storage berhasil diselesaikan. Perseroan juga proaktif menyiapkan inovasi produk baru, seperti Fiesta Ready Meal, guna memperkuat pangsa pasar mereka.

Memasuki separuh kedua 2025, harga broiler dan DOC diproyeksikan pulih seiring dampak positif dari pemangkasan impor GPS sebesar 20%. Dengan ekspektasi pertumbuhan laba bersih yang mencapai 14% pada tahun 2025, CPIN dinilai masih memiliki prospek pemulihan fundamental yang solid ke depan.

Rekomendasi: Add

Target harga: Rp 6.800

Jason Chandra, CGS International Sekuritas

3. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)

Penurunan harga ayam hidup pasca-Lebaran, yang berada di bawah pola musiman dan bahkan lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya, menjadi beban berat bagi margin emiten unggas, termasuk MAIN, pada kuartal kedua tahun ini.

Namun, tekanan margin terburuk untuk MAIN diperkirakan sudah berlalu. Memasuki kuartal III-2025, muncul peluang untuk strategi re-entry taktis yang didukung oleh perbaikan fundamental. Optimisme ini didasari oleh intervensi pemerintah yang efektif serta keseimbangan antara pasokan dan permintaan yang semakin membaik di industri unggas.

Industri Unggas Tertekan, Japfa Comfeed (JPFA) Masih Diunggulkan

Rekomendasi: Buy

Target Harga: Rp 1.500

Victor Stefano & Wilastita Muthia Sofi, BRI Danareksa Sekuritas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *