Ganjar Komentari Satu Tahun Prabowo-Gibran: Sesuaikan Anggaran untuk Bayar Utang

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, memberikan sejumlah catatan penting untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjelang genap satu tahun pemerintahan mereka pada 20 Oktober 2025. Penekanan utama dari Ganjar adalah perlunya pengawasan ekstra terhadap program-program prioritas berskala masif, sekaligus penyesuaian anggaran yang cermat mengingat kondisi keuangan negara.

Dalam pernyataannya, Ganjar secara spesifik menyoroti beberapa program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, dan Sekolah Rakyat, yang menurutnya membutuhkan perhatian khusus dalam pelaksanaannya. Selain itu, ia juga menekankan perlunya penyesuaian anggaran secara signifikan. “Maka saya katakan itu sebagai adjustment, sehingga tidak membikin beban dari pemerintah berat. Karena kita juga harus bayar utang banyak kan,” ujar Ganjar di Midaz Golf Senayan, Senayan Avenue, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/10).

Kekhawatiran Ganjar terhadap beban anggaran tidak terlepas dari data utang Indonesia. Bank Indonesia (BI) sebelumnya mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2025 tumbuh melambat sebesar 2,0% (yoy) menjadi US$ 431,9 miliar, atau setara sekitar Rp7.161 triliun dengan asumsi kurs Rp16.580 per dolar AS. Angka ini semakin menegaskan urgensi pengelolaan fiskal yang bijak.

Meski demikian, Ganjar menunjukkan pemahaman akan tantangan yang dihadapi pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menyadari bahwa situasi di tahun pertama pemerintahan tidaklah mudah, terutama karena kondisi geopolitik global yang kurang mendukung. “Pemerintah hari ini saya tahu tidak cukup mudah untuk melaksanakan program karena situasi eksternalnya juga tidak mendukung, situasi eksternalnya buruk, maka kita mesti berbenah,” paparnya.

Namun, di tengah pengakuan atas kondisi eksternal yang sulit tersebut, Ganjar tetap mengingatkan bahwa tugas utama Prabowo-Gibran adalah menunaikan janji politik yang telah disuarakan kepada rakyat. Ini menjadi pekerjaan rumah yang tak bisa dikesampingkan, terlepas dari segala dinamika dan tantangan yang menyelimuti perjalanan awal pemerintahan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *