ITMG Buyback Saham: Analisis & Rekomendasi Saham Terbaru!

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) telah secara resmi mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk melancarkan aksi pembelian kembali atau buyback saham. Langkah signifikan ini memungkinkan ITMG untuk melakukan buyback dengan nilai maksimum mencapai Rp 2,49 triliun, menegaskan komitmen perusahaan terhadap nilai pemegang saham di tengah dinamika pasar.

Keputusan buyback saham ITMG ini bukan tanpa alasan, melainkan merupakan strategi adaptif di tengah tekanan harga batubara global yang terus bergejolak serta fluktuasi pasar saham yang masih tinggi. Situasi ekonomi dan pasar yang tidak menentu mendorong emiten untuk mengambil langkah-langkah proaktif demi menjaga stabilitas dan kepercayaan investor.

Muhammad Wafi, seorang analis dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), menyoroti bahwa aksi korporasi ini adalah strategi defensif yang cerdas. Lebih dari itu, buyback juga menjadi sinyal kuat dari manajemen bahwa valuasi saham ITMG saat ini dinilai berada di bawah nilai wajarnya, sebuah indikasi optimisme internal terhadap prospek perusahaan. Dengan fundamental yang kokoh, ditopang oleh posisi kas yang melimpah dan tingkat utang yang minimal, ITMG memiliki ruang likuiditas yang sangat luas. Hal ini memungkinkan pelaksanaan buyback tanpa mengganggu operasional inti perusahaan, menjamin keberlanjutan bisnis.

Wafi menjelaskan, tujuan utama dari buyback saham ITMG adalah untuk menstabilkan harga saham sekaligus memberikan nilai tambah yang konkret bagi para pemegang saham di tengah tren penurunan harga batubara. Selain itu, langkah ini juga dilihat sebagai cara efisien untuk mengalokasikan surplus kas yang belum terserap secara optimal untuk proyek-proyek baru. Hal ini menunjukkan kebijaksanaan perusahaan dalam pengelolaan modal.

Aksi buyback ini, menurut Wafi, berpotensi memberikan dampak positif dalam jangka pendek. Ia memprediksi bahwa langkah tersebut akan berfungsi sebagai katalis sentimen pasar yang kuat dan memperbaiki kinerja per saham (earnings per share/EPS) seiring berkurangnya jumlah saham yang beredar. Lebih lanjut, tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat posisi ITMG sebagai emiten batubara dengan fundamental yang solid dan tangguh di pasar.

Menyikapi prospek ke depan, Wafi memperkirakan kinerja keuangan ITMG pada kuartal IV-2025 masih akan menunjukkan soliditas, meskipun margin keuntungan berpotensi sedikit tertekan. Tekanan ini disebabkan oleh harga jual rata-rata (ASP) batubara yang belum pulih sepenuhnya. Kendati demikian, ekspor ke pasar premium seperti Jepang dan Filipina diperkirakan akan menjadi penopang utama kinerja ITMG hingga tahun 2026. Peluang pertumbuhan juga datang dari potensi rebound harga batubara yang dipicu oleh peningkatan permintaan dari India dan Tiongkok. Namun, tantangan tetap ada, terutama dari biaya logistik yang tinggi dan tekanan global terkait isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).

Dengan valuasi saham yang masih tergolong menarik, Wafi menegaskan bahwa saham ITMG masih undervalued. Ini terlihat dari rasio PER (Price to Earnings Ratio) di bawah 6 kali dan dividend yield yang mengesankan, di atas 12%. Oleh karena itu, untuk jangka menengah hingga panjang, ITMG tetap menjadi pilihan investasi yang menjanjikan. Wafi mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ITMG, dengan target harga optimis di level Rp 26.000 per saham.

Saratoga (SRTG) Rugi Rp 4,3 Triliun per Kuartal III 2025, Ini Rekomendasi Analis

Ringkasan

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) telah disetujui pemegang saham untuk melakukan buyback saham dengan nilai maksimal Rp 2,49 triliun. Langkah ini diambil sebagai strategi adaptif menghadapi tekanan harga batubara dan fluktuasi pasar. Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menilai buyback sebagai strategi defensif yang menandakan valuasi saham ITMG di bawah nilai wajar dan sebagai cara efisien mengalokasikan surplus kas.

Buyback ini diharapkan menstabilkan harga saham dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham. Analis memprediksi dampak positif jangka pendek, seperti katalis sentimen pasar dan perbaikan kinerja per saham (EPS). Meskipun margin keuntungan berpotensi tertekan, ekspor ke pasar premium dan potensi rebound harga batubara menjadi penopang kinerja ITMG. Analis mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ITMG dengan target harga Rp 26.000 per saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *