KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kabar baik datang dari emiten energi, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), yang menargetkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan hingga akhir tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada kinerja yang solid di semester I-2025 dan strategi ekspansi yang tengah dijalankan.
Menurut Direktur TOBA, Juli Oktarina, perusahaan memproyeksikan pendapatan tahun penuh 2025 akan melonjak dua kali lipat dibandingkan capaian semester I-2025 yang mencapai US$ 172,2 juta. Dengan kata lain, TOBA menargetkan pendapatan atau top line sekitar US$ 344 juta hingga akhir tahun 2025. “Untuk pendapatan, seperti yang telah kami sampaikan, enam bulan pertama (tahun 2025) angkanya di US$ 172 juta, dan kemungkinan untuk angka sampai akhir tahun kurang lebih akan double dari ini,” ungkap Juli dalam paparan publik pada Jumat (12/9/2025).
Namun, dari sisi bottom line, TOBA memproyeksikan kinerja laba bersih akan mengalami kerugian. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah kerugian divestasi non kas dua anak usaha pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar US$ 96 juta.
“Di tahun 2025 ini ada kerugian divestasi, sehingga secara bottom line mungkin proyeksinya tahun ini kami akan membukukan kerugian. Namun, ini hanya bersifat satu kali karena transaksinya sudah selesai. Jadi, jika ditanya bottom line, ya pasti kemungkinan kita akan membukukan kerugian di akhir tahun 2025,” jelas Juli lebih lanjut.
Meskipun akan membukukan kerugian, Juli menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan berdampak negatif pada arus kas perusahaan. Justru sebaliknya, divestasi ini menghasilkan tambahan dana segar berupa pemasukan ke dalam kas TOBA sebesar US$ 123,6 juta.
SVP Corporate Finance & Investor Relations TOBA, Mirza Hippy, menambahkan bahwa kinerja perusahaan saat ini masih dipengaruhi oleh kondisi pasar batu bara yang cenderung melemah. Akan tetapi, ia melihat adanya tren perbaikan harga dalam beberapa pekan terakhir yang memberikan harapan positif.
Selain itu, Mirza juga menjelaskan bahwa laporan kinerja kuartal II-2025 belum sepenuhnya mencerminkan hasil akuisisi yang baru rampung pada akhir Maret lalu. “Jadi, mudah-mudahan di akhir 2025 akan lebih banyak kontribusi top line dari bisnis waste management kami yang baru diakuisisi di Singapura pada tahun 2025 ini,” pungkas Mirza, menandakan optimisme terhadap kontribusi bisnis pengelolaan limbah terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.
Ringkasan
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan yang signifikan hingga akhir tahun 2025, menargetkan pendapatan sekitar US$ 344 juta, dua kali lipat dari capaian semester I-2025 yang mencapai US$ 172,2 juta. Meskipun demikian, perusahaan memproyeksikan kerugian bersih tahun ini akibat kerugian divestasi non kas dua anak usaha PLTU sebesar US$ 96 juta.
Divestasi tersebut, bagaimanapun, memberikan tambahan dana kas sebesar US$ 123,6 juta dan tidak akan berdampak negatif pada arus kas perusahaan. TOBA optimistis terhadap peningkatan pendapatan di masa mendatang, diperkuat oleh tren perbaikan harga batu bara dan kontribusi dari akuisisi bisnis pengelolaan limbah di Singapura.