Shoesmart.co.id , JAKARTA — Saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) mencatatkan kenaikan harga secara beruntun usai melakukan manuver di bisnis pelayaran pada awal Oktober 2025.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham CDIA melonjak 14% ke Rp2.280 hingga pukul 10.25 WIB pada Selasa (7/10/2025). Kenaikan ini diiring dengan volume penjualan yang mencapai 795,04 juta lembar senilai Rp1,71 triliun.
Dalam perdagangan awal pekan ini, saham CDIA juga ditutup menguat sebesar 15,61%. Reli harga saham tersebut membuat kapitalisasi pasar atau market cap perseroan kini mencapai Rp284,61 triliun, naik dari posisi akhir September senilai Rp209,08 triliun.
: IHSG Dibuka Menguat ke 8.182, Saham CDIA, TINS, hingga CUAN Melaju
Kenaikan harga saham entitas anak PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) ini terjadi setelah perseroan melakukan sejumlah manuver baru di bisnis pelayaran.
CDIA memperkuat kendali bisnis pelayaran melalui peningkatan kepemilikan saham di dua anak usahanya, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM) dengan total nilai transaksi Rp2,68 triliun.
: : Investor Asing Net Buy Rp2,02 Triliun, Borong Saham Prajogo Pangestu CUAN, CDIA Cs
Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Minggu (5/10/2025), terdapat empat objek transaksi terpisah yang saling berkaitan. Seluruh transaksi tersebut dilaksanakan pada 1 Oktober 2025.
Objek transaksi pertama adalah pemberian pinjaman oleh CDIA kepada PT Buana Primatama Niaga (BPN) dengan nilai maksimum Rp1 triliun, bunga JIBOR 3 bulan + 1,75%, dan tenor hingga 31 Desember 2032. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap tanggal 25 pada Maret, Juni, September, serta Desember.
: : IHSG Ditutup Sentuh ATH, Saham Prajogo CDIA-CUAN Dorong Laju Indeks
Objek transaksi kedua berupa penerbitan saham baru oleh PT CSI sebanyak 18.138.724 lembar dengan total nilai Rp2,72 triliun, yang diambil bagian oleh CDIA dan BPN.
Sementara itu, PT MIM menerbitkan sebanyak 18.027.795 saham baru dengan nilai mencapai Rp1,80 triliun. Hal ini sebagaimana tercantum dalam objek transaksi ketiga.
Adapun objek transaksi keempat adalah pengambilalihan saham PT CSI dan PT MIM yang dimiliki PT BPN oleh CDIA beserta anak usahanya, yakni PT Chandra Samudera Port (CSP), dengan total nilai sebesar Rp2,68 triliun.
“Dengan telah terlaksananya Objek Transaksi IV, maka kemudian PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan atas objek transaksi I sehingga seluruh kewajiban PT BPN atas pinjaman kepada perseroan telah terlunasi,” kata manajemen.
Setelah seluruh transaksi tuntas, CDIA menguasai 99% saham di PT CSI dan PT MIM, sedangkan 1 lembar saham di masing-masing entitas dipegang oleh PT CSP. Kedua perusahaan kini menjadi anak usaha terkonsolidasi penuh di bawah CDIA.
Di samping itu, CDIA sebagai perusahaan holding turut memberikan pinjaman kepada PT Redeco Petrolin Utama senilai Rp11 miliar dengan tingkat bunga 8,11% per tahun dan tenor 36 bulan yang dapat diperpanjang.
Entitas usaha ini menjalankan bisnis perdagangan besar (bukan mobil dan sepeda motor), serta pergudangan dan penunjang angkutan. Bisnis lainnya yakni perdagangan besar bahan dan barang kimia serta pergudangan dan penyimpanan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.