Shoesmart.co.id , JAKARTA —Saham emiten Grup Lippo, PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) melaju kencang dengan kenaikan lebih dari 400% dalam 2 bulan terakhir. Transaksi saham MLPT pada periode tersebut paling banyak ditransaksikan melalui broker Ciptadana Sekuritas.
Berdasarkan data Bloomberg, saham MLPT naik 9,01% ke level Rp215.000 per saham hingga akhir sesi I atau jeda siang hari ini, Selasa (7/10/2025). Di level harga tersebut, saham MLPT sudah terbang 442,24% dari posisi Rp39.650 pada 1 Agustus 2025.
Sementara itu, sepanjang tahun berjalan 2025, saham MLPT sudah meroket 1.062,16% dari level Rp18.500 pada akhir 2024. Level harga Rp215.000 sekaligus menjadi rekor harga tertinggi MLPT sepanjang masa.
Ditelisik lebih jauh, akumulasi transaksi saham MLPT sepanjang 1 Agustus—3 Oktober 2025 mencapai gross value Rp506,77 miliar atau masing-masing transaksi jual dan beli sebesar Rp253,38 miliar.
Berdasarkan broker atau perantara perdagangan sahamnya, saham MLPT paling banyak ditransaksikan melalui Ciptadana Sekuritas, Stockbit Sekuritas Digital, Mandiri Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan CGS International Sekuritas Indonesia.
: Saham Konglomerat Multibagger CDIA, MLPT, DSSA, DCII Gendong IHSG ke Atas 8.000
Pada periode tersebut, Ciptadana Sekuritas tercatat menjadi perantara transaksi saham MLPT dengan total nilai pembelian sebesar Rp57,4 miliar dan penjualan sebesar Rp44,91 miliar. Sebagai informasi, Ciptadana terafiliasi dengan Grup Lippo dan didirikan oleh Irene Maya Hambali dan Catherine Gina Hambali pada 1990.
Di bawah Ciptadana Sekuritas, Bloomberg merangkum total transaksi beli saham MLPT melalui Stockbit mencapai Rp32,03 miliar dan transaksi jual sebesar Rp32,2 miliar sepanjang 1 Agustus—3 Oktober 2025. Dalam 2 bulan terakhir, Mandiri Sekuritas menjadi perantara perdagangan efek MLPT dengan nilai pembelian Rp31,24 miliar dan penjualan Rp23,66 miliar.
Wakil Direktur Utama Multipolar Technology Wahyudi Chandra menyatakan bahwa kenaikan harga saham disebabkan oleh mekanisme pasar. Untuk itu, perseroan akan tetap berfokus pada operasional guna mempertahankan kinerja ke depan.
“Perseroan sendiri melihat bahwa aktivitas yang di luar kebiasaan ini lebih disebabkan oleh mekanisme pasar,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (20/8/2025).
Dia juga menyampaikan tidak ada informasi material yang belum diungkapkan manajemen, sehingga memengaruhi keputusan investor. Menurut Wahyudi, segala keputusan material akan disampaikan melalui keterbukaan informasi.
Multipolar Technology Tbk. – TradingView
Terkait dengan kinerja keuangan, anak usaha PT Multipolar Tbk. (MLPL) itu tercatat membukukan penjualan sebesar Rp1,68 triliun sepanjang semester I/2025. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang membukukan pendapatan Rp1,63 triliun.
Kinerja tersebut ditopang oleh segmen jasa teknologi yang meraih penjualan Rp732,82 miliar, perangkat keras dan pendukungnya Rp532,19 miliar, IT outsourcing sebesar Rp308,66 miliar, perangkat lunak Rp85,38 miliar, serta lain-lain Rp29,95 miliar.
Perseroan turut menorehkan beban pokok penjualan senilai Rp1,42 triliun pada paruh pertama tahun ini, sehingga laba kotor mencapai Rp262,52 miliar atau meningkat sebesar 1,95% secara tahunan (year on year/YoY).
Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lain-lain, MLPT mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp104,54 miliar. Capaian tersebut melemah 56,38% YoY dari sebelumnya Rp239,66 miliar.
—
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.