Harga Emas Melesat Rekor Tertinggi Pekan Ini, Dipicu Harapan The Fed Pangkas Suku Bunga

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar emas global menutup pekan dan bulan Agustus 2025 dengan kinerja yang mengesankan, mencatat lonjakan tajam hingga menorehkan rekor harga baru. Peningkatan ini didorong oleh ekspektasi yang semakin kuat akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.

Sepanjang pekan ini, harga emas di pasar spot berhasil menguat lebih dari 2% dibandingkan pekan sebelumnya, mengakhiri perdagangan di level US$3.443,50 per troy ounce. Tak hanya itu, performa emas sepanjang Agustus 2025 juga sangat positif, dengan kenaikan mencapai 4,7%. Kontrak berjangka emas Desember di Comex, yang menjadi tolok ukur utama pasar, turut melonjak hampir 3% dalam sepekan, mencapai level US$3.511,50 per troy ounce.

: Gebrakan Saham Emas dan Nikel ANTM vs UNTR

Momen penting pemicu sinyal beli emas ini, seperti dilansir Kitco Metals, Sabtu (30/8/2025), muncul setelah pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium tahunan Jackson Hole. Kepala Analis MarketGauge, Michele Schneider, menyoroti pergeseran fokus kebijakan Powell. Sang Ketua The Fed kini tidak lagi terlalu terobsesi mengejar target inflasi 2%, melainkan lebih memprioritaskan upaya menahan perlambatan ekonomi dan pelemahan pasar tenaga kerja yang potensial.

“Powell memberikan sinyal jelas kepada pasar bahwa prioritas utamanya kini beralih pada stabilitas ekonomi dan pasar tenaga kerja, bukan semata-mata mengembalikan inflasi ke target 2%,” ujar Schneider, mengutip Kitco.

Data terbaru dari Departemen Perdagangan AS semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga. Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, yang menjadi indikator inflasi favorit The Fed, tercatat naik 2,9% dalam 12 bulan hingga Juli. Angka ini sejalan dengan ekspektasi pasar, yang hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September mendatang.

Chris Zaccarelli, CIO Northlight Asset Management, menilai peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September sangat besar, bahkan “nyaris pasti”. Ia hanya melihat potensi perubahan jika laporan PPI dan CPI yang akan dirilis pada 9–11 September menunjukkan lonjakan inflasi yang tidak terduga.

: : Tabel Harga Buyback Emas Antam Hari Ini Jumat, 29 Agustus Catat Rekor

Di sisi lain, Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, mempertahankan pandangan positif terhadap tren emas dalam jangka pendek. “Harga emas akan semakin meyakinkan jika mampu bertahan di atas US$3.500 per ons,” katanya. Streible juga menambahkan bahwa reli emas dan perak belakangan ini mengindikasikan bahwa pasar mulai mengantisipasi potensi risiko stagflasi.

Menurut data dari FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada rapat kebijakan September kini melonjak menjadi hampir 89%, naik signifikan dari 85% sebelum data inflasi terbaru dirilis. Selain faktor suku bunga, ketidakpastian seputar independensi The Fed juga turut menambah sentimen positif bagi emas, seperti dilaporkan Reuters.

Commerzbank mencatat, aliran dana masuk ke ETF emas yang mencapai hampir 15 ton dalam dua hari terakhir merupakan bukti bahwa investor sedang mencari aset lindung nilai di tengah gejolak pasar. Meskipun demikian, bank tersebut menilai bahwa ruang penguatan emas di atas level US$3.400 kemungkinan semakin terbatas, memberikan catatan kehati-hatian di tengah euforia pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *