Shoesmart.co.id – Kabar baik bagi para investor emas, harga emas Antam tercatat mengalami kenaikan pada perdagangan hari Rabu (24/9). Kini, setiap gram emas Antam dibanderol Rp 2.174.000, naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya yang berada di level Rp 2.164.000 per gram.
Tren positif ini tidak hanya berlaku untuk harga jual, melainkan juga pada harga buyback emas Antam. Harga penjualan kembali emas kini mencapai Rp 2.021.000 per gram, menunjukkan peningkatan Rp 10.000 dari angka sebelumnya yang sebesar Rp 2.011.000 per gram. Kenaikan ini tentu menguntungkan bagi mereka yang berencana melepas koleksi emas batangan mereka.
Perlu dicatat, bagi masyarakat yang ingin menjual kembali koleksi emas mereka, harga yang akan diterima adalah senilai Rp 1.970.000 per gram. Angka ini menegaskan potensi keuntungan yang menarik, terutama bagi para pemilik emas batangan yang telah berinvestasi sejak November 2022. Kala itu, tepatnya pada 26 November 2022, harga emas hanya berkisar di Rp 936.000 per gram, menjanjikan profit yang substansial bagi investor jangka panjang.
Sebagai ilustrasi nyata, jika seseorang memiliki 5 gram emas Antam yang dibeli pada November 2022 dengan harga sekitar Rp 4.680.000, penjualan saat ini dapat menghasilkan Rp 10.055.000 (sebelum pajak). Dari transaksi tersebut, keuntungan bersih yang bisa diraih mencapai Rp 5.375.000, memperlihatkan betapa prospektifnya investasi emas dalam periode waktu tersebut.
Namun, kondisi pasar emas global menunjukkan dinamika yang berbeda. Harga emas dunia justru mengalami penurunan. Hal ini dipicu oleh aksi ambil untung (profit-taking) dari para investor setelah harga mencapai rekor tertinggi pada sesi sebelumnya, sekaligus pasar mencermati pernyataan hati-hati Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, mengenai potensi kebijakan penurunan suku bunga di masa mendatang.
Secara lebih rinci, harga emas spot global merosot 0,3 persen, berada di level USD 3.753,22 per ons pada pukul 02.24 GMT, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi di USD 3.790,82. Senada, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga terkoreksi 0,8 persen menjadi USD 3.785,90. Fluktuasi ini mengindikasikan sensitivitas pasar terhadap sentimen makroekonomi.
Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, menjadi salah satu faktor kunci yang memengaruhi pergerakan pasar. Powell menegaskan bahwa bank sentral harus terus menimbang antara risiko inflasi yang persisten tinggi dan potensi pelemahan pasar tenaga kerja dalam menentukan arah kebijakan suku bunga ke depan, meskipun terdapat perbedaan pandangan di antara para koleganya mengenai langkah yang tepat.
Menurut Analis Pasar Senior OANDA, Kelvin Wong, pelemahan harga emas dunia saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh dua faktor utama: indikator teknis yang menunjukkan kondisi overbought yang memicu aksi ambil untung, serta pidato Jerome Powell yang dinilai kurang memberikan petunjuk pasti mengenai potensi kenaikan suku bunga di masa depan, menciptakan ketidakpastian di kalangan investor.
Di tengah dinamika pasar global, berikut adalah rincian lengkap Harga Emas Antam Hari Ini, Rabu (24/9), mulai dari pecahan 0,5 gram hingga 1.000 gram, yang tersedia di BELM – Setiabudi One, Jakarta Selatan:
Harga emas 0,5 gram: Rp 1.137.000
Harga emas 1 gram: Rp 2.174.000
Harga emas 2 gram: Rp 4.292.000
Harga emas 3 gram: Rp 6.418.000
Harga emas 5 gram: Rp 10.674.000
Harga emas 10 gram: Rp 21.270.000
Harga emas 25 gram: Rp 53.012.500
Harga emas 50 gram: Rp 105.905.000
Harga emas 100 gram: Rp 211.690.000
Harga emas 250 gram: Rp 528.837.500
Harga emas 500 gram: Rp 1.057.375.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 2.114.600.000
Ringkasan
Harga emas Antam pada hari Rabu (24/9) mencetak rekor tertinggi, mencapai Rp 2.174.000 per gram, naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya. Harga buyback emas Antam juga mengalami kenaikan menjadi Rp 2.021.000 per gram, menunjukkan potensi keuntungan signifikan bagi investor yang telah berinvestasi sejak November 2022, ketika harga emas masih di kisaran Rp 936.000 per gram.
Meskipun harga emas Antam naik, harga emas dunia mengalami penurunan akibat aksi ambil untung dan pernyataan hati-hati dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, mengenai potensi kebijakan penurunan suku bunga. Harga emas spot global merosot 0,3 persen menjadi USD 3.753,22 per ons, dipengaruhi oleh sentimen makroekonomi dan ketidakpastian di kalangan investor.