Sampah Jadi Cuan! Saham OASA, TOBA, BIPI Terbang Berkat Proyek Danantara

Shoesmart.co.id , JAKARTA – Saham-saham emiten yang memiliki portofolio proyek waste to energy (WTE) mencatatkan lonjakan signifikan menyusul pengumuman Danantara Indonesia yang akan segera menggelar tender proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Sentimen positif ini langsung terasa di pasar, mendorong kinerja saham-saham terkait ke level yang menarik perhatian investor.

Pada sesi perdagangan intraday Jumat (10/10/2025) pukul 14.36 WIB, PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) menjadi salah satu yang paling menonjol, melonjak 5,59% menjadi Rp302. Kenaikan ini semakin impresif mengingat saham OASA telah melambung 114,18% sejak awal tahun. Tak kalah cemerlang, PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) juga menguat 4,55% ke level Rp1.380, menunjukkan performa Year-to-Date (YTD) yang fantastis dengan kenaikan sebesar 245,48%.

Selain itu, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) turut menikmati euforia pasar dengan kenaikan 6,19% menjadi Rp103, menambah catatan positif 18,39% sejak awal tahun. Kontras dengan performa gemilang emiten-emiten tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terlihat lesu di waktu yang sama, dengan penurunan tipis 0,03% ke level 8.248. Hal ini semakin menyoroti fokus investor pada sektor waste to energy.

Menilik prospek masa depan, OASA diketahui memiliki portofolio proyek WTE yang menjanjikan. Perseroan tengah mempersiapkan konstruksi dua proyek PSEL ambisius, berlokasi di Tangerang dan Jakarta. Secara khusus, proyek PSEL di Jakarta direncanakan untuk beroperasi penuh pada tahun 2029, dan manajemen OASA sangat optimistis bahwa proyek ini akan menjadi kontributor signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Sementara itu, TOBA telah menunjukkan kapasitasnya dalam sektor pengolahan limbah dengan kinerja impresif. Sepanjang semester I/2025, unit usaha ini berhasil membukukan pendapatan sebesar US$59,6 juta dan EBITDA mencapai US$10 juta. Performa cemerlang ini merupakan hasil dari strategi ekspansif TOBA, termasuk akuisisi Sembcorp Environment Pte. Ltd. pada Maret 2025 dan dilanjutkan dengan akuisisi Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd. pada Mei 2025, yang secara signifikan memperluas kapabilitas perseroan dalam pengolahan limbah di kancah regional.

Mengenai proyek Pembangkit Listrik dari Sampah (PSEL) secara spesifik, manajemen TOBA menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan sektor ini secara cermat. Ke depan, TOBA akan melakukan evaluasi mendalam terhadap potensi dan kemajuan proyek PSEL, termasuk aspek krusial seperti pembiayaan proyek untuk memastikan keberlanjutan dan profitabilitas.

Di lain sisi, BIPI, yang dikenal sebagai emiten penyedia jasa penambangan, juga siap terjun ke sektor WTE dengan rencana memulai proyek waste to energy pada tahun depan. Perseroan memperkirakan kebutuhan investasi yang substansial, berkisar antara US$300 juta hingga US$350 juta, dan saat ini sedang giat mencari sumber pendanaan yang tepat untuk merealisasikan proyek tersebut.

Sebelumnya, Analis Pasar Senior Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, telah mengamati bahwa harga saham emiten-emiten di sektor WTE sepanjang tahun ini sebenarnya sudah “ter-priced in” atau mencerminkan sentimen positif dari proyek PSEL Danantara. Menurutnya, proyek-proyek waste to energy ini mendapat dukungan kuat berupa kemauan politik dari pemerintah, kepastian hukum yang jelas, serta gelontoran investasi yang signifikan dari Danantara.

Terkait dukungan pendanaan, Obligasi Patriot atau Patriot Bonds berhasil menghimpun komitmen dari 46 investor dengan total Rp51,75 triliun per 19 September 2025. Angka ini bahkan melampaui target Danantara yang sebesar Rp50 triliun, menunjukkan antusiasme pasar yang tinggi. Dana segar tersebut, salah satunya, akan dialokasikan oleh Danantara untuk membiayai proyek PSEL. Namun, Nafan mengingatkan, “Sebenarnya sudah ter-priced in, tapi tinggal implementasinya yang kita harus tunggu. Karena kalau tidak ada implementasi ke depan, itu akan jadi sentimen negatif.”

Pada penutupan perdagangan Jumat (10/10/2025), IHSG akhirnya berhasil bangkit tipis, ditutup menguat 0,08% atau 6,92 poin ke level 8.257. Sementara itu, saham-saham WTE tetap menunjukkan performa positif: TOBA ditutup menguat 2,65% menjadi Rp1.355, OASA naik 4,90% ke Rp300, dan BIPI mengakhiri perdagangan dengan kenaikan 5,15% ke Rp102, menegaskan optimisme investor terhadap sektor energi bersih ini.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham emiten yang terlibat dalam proyek waste to energy (WTE) mengalami kenaikan signifikan setelah Danantara Indonesia mengumumkan tender proyek Pembangkit Listrik dari Sampah (PSEL). Kenaikan ini terlihat pada saham PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA), PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA), dan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) meskipun IHSG menunjukkan performa yang lesu.

OASA sedang mempersiapkan konstruksi proyek PSEL di Tangerang dan Jakarta, sementara TOBA menunjukkan kinerja positif dalam pengolahan limbah melalui akuisisi perusahaan di bidang serupa. BIPI juga berencana memulai proyek waste to energy tahun depan dengan perkiraan investasi US$300-350 juta. Proyek PSEL Danantara didukung oleh Obligasi Patriot yang berhasil menghimpun dana lebih dari target yang ditetapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *