Shoesmart.co.id, JAKARTA – Maynilad Water Services Inc., perusahaan penyedia air minum dan pengolahan limbah terkemuka, siap melantai di bursa dengan penawaran umum perdana (IPO) terbesar di Filipina dalam empat tahun terakhir. Langkah strategis ini menandai era baru bagi pasar modal Filipina dan menarik perhatian investor global.
Menurut laporan Bloomberg pada Selasa, 21 Oktober 2025, dan pengumuman dari Bursa Efek Filipina, harga saham Maynilad ditetapkan sebesar 15 peso per lembar. Angka ini lebih tinggi dari rentang awal yang dipatok pada level 14 peso, menunjukkan minat pasar yang kuat terhadap aksi korporasi ini.
Dalam prospektus resminya, Maynilad berencana menjual 1,66 miliar saham, yang diperkirakan akan menghasilkan dana sekitar 24,9 miliar peso, atau setara dengan 428 juta dolar AS. Potensi nilainya bahkan dapat meroket hingga lebih dari 34 miliar peso, jika penawaran preferensial dan opsi ekspansi transaksi sepenuhnya dimanfaatkan.
: Saham Ayam Goreng Salim (FAST) Naik Dua Kali Lipat, Manajemen Jelaskan Keberadaan Entitas Haji Isam
IPO Maynilad ini menjadi yang terbesar di Filipina sejak rekor transaksi sebesar 55,9 miliar peso oleh Monde Nissin Corp. pada tahun 2021. Sejak saat itu, aktivitas penawaran saham perdana di Filipina relatif terbatas, dengan hanya segelintir perusahaan yang berhasil mencatatkan namanya di bursa setiap tahunnya.
Tahun ini, Top Line Business Development Corp. yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar menjadi pionir IPO dengan mengumpulkan dana 732,6 juta peso pada April lalu, sebelum kehadiran Maynilad yang jauh lebih besar.
: : Entitas Leasing Grup Salim (IMJS) Dapat Restu Rights Issue Maksimal 3 Miliar Lembar
Riset dari Papa Securities Corp. mengungkapkan bahwa harga IPO Maynilad menempatkan valuasi perusahaan sejajar dengan Manila Water Co. Inc. berdasarkan rasio harga terhadap pendapatan (P/E ratio). Meskipun demikian, valuasi Maynilad tercatat lebih tinggi dalam hal kelipatan perusahaan (EV/EBITDA).
: : Demam ‘Main Saham’ di Aceh, Pembukaan Rekening ASN Langsa Raih Rekor MURI
“Kami meyakini premi yang diberikan kepada Maynilad ini wajar, mengingat perusahaan memiliki posisi kas awal yang jauh lebih besar, hampir empat kali lipat dari konsesi Manila Water di zona timur,” demikian catatan dari lembaga riset tersebut, menjelaskan daya tarik investasi ini.
AP Securities Inc. memandang Maynilad sebagai investasi yang sangat menarik, berkat potensi pertumbuhan pendapatan yang solid hingga berakhirnya masa konsesi perusahaan pada tahun 2047. Selain itu, Maynilad juga memiliki kewajiban untuk menjual sebagian sahamnya kepada publik paling lambat Januari 2027, sesuai perjanjian dengan pemerintah.
Periode penawaran saham Maynilad akan berlangsung dari 23 hingga 29 Oktober 2025. Sementara itu, pencatatan resmi di Bursa Efek Filipina telah dijadwalkan pada 7 November 2025, menjadikannya salah satu peristiwa penting di pasar modal akhir tahun ini.
Sebagai bentuk komitmen dari investor utama, Bank Pembangunan Asia (ADB) akan mengakuisisi saham senilai 145 juta dolar AS, disusul oleh International Finance Corp. (IFC) dengan komitmen pembelian saham senilai 100 juta dolar AS. Minat investor besar lainnya juga tampak dari partisipasi Robeco, Maven Investment Partners Ltd., serta Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO).
Saat ini, Maynilad melayani kebutuhan air bersih bagi 11 kota di Metro Manila, serta tiga kota dan tiga munisipalitas di Provinsi Cavite. Kinerja keuangan perusahaan juga menunjukkan tren positif; pada paruh pertama tahun ini, laba bersih Maynilad tercatat sebesar 7,5 miliar peso, melonjak 19% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024.
Dalam proses IPO yang ambisius ini, sejumlah institusi keuangan terkemuka berperan sebagai koordinator global bersama, di antaranya UBS Group AG, BPI Capital Corp., HSBC Holdings Plc, dan Morgan Stanley. Sedangkan untuk koordinator lokal, terdapat nama-nama besar seperti Malayan Banking Bhd., BDO Capital & Investment Corp., First Metro Investment Corp., Security Bank Capital Investment Corp., dan East West Banking Corp.
Menilik struktur kepemilikan, dalam laman resminya disebutkan bahwa Maynilad dimiliki oleh Maynilad Water Holding Company Inc. (93,56%). Entitas payung ini selanjutnya dipegang oleh Metro Pacific Investments Corporation (51,27%), Marubeni (21,54%), dan DMCI Holdings (27,19%). Menariknya, terdapat keterkaitan Grup Salim dalam struktur ini melalui Metro Pacific, yang dikendalikan menggunakan entitas First Pacific dan tercatat di bursa Hong Kong. Ini menunjukkan jangkauan bisnis Grup Salim yang luas hingga ke sektor infrastruktur air di Filipina.
Ringkasan
Maynilad Water Services Inc. akan melakukan IPO terbesar di Filipina dalam empat tahun terakhir, dengan harga saham yang ditetapkan sebesar 15 peso per lembar, lebih tinggi dari perkiraan awal. Perusahaan berencana menjual 1,66 miliar saham, berpotensi mengumpulkan dana hingga 34 miliar peso jika opsi ekspansi dimanfaatkan, menjadikan ini IPO terbesar sejak Monde Nissin Corp. pada tahun 2021.
IPO Maynilad menarik minat investor besar seperti ADB dan IFC, yang akan mengakuisisi saham senilai jutaan dolar. Maynilad, yang melayani kebutuhan air bersih di Metro Manila dan Cavite, menunjukkan kinerja keuangan positif dengan laba bersih yang meningkat 19% pada paruh pertama tahun 2025. IPO ini juga melibatkan keterlibatan Grup Salim melalui Metro Pacific, yang memiliki saham di Maynilad.