Shoesmart.co.id, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengumumkan proyeksi optimistis untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang diperkirakan akan tetap bullish hingga akhir 2025. Di tengah prospek pasar yang cerah ini, perusahaan sekuritas terkemuka tersebut secara selektif merekomendasikan saham-saham unggulan dari sektor otomotif, energi, dan teknologi sebagai pilihan investasi yang menarik.
Momentum positif ini sejalan dengan kinerja IHSG pada periode 15-19 September 2025, yang mencatat penguatan signifikan. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks acuan tersebut melonjak 2,51%, menutup pekan di level 8.051, naik dari 7.854 pada pekan sebelumnya. Penguatan ini menunjukkan kepercayaan pasar yang kian meningkat.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menegaskan bahwa tren penguatan IHSG memiliki potensi besar untuk berlanjut, terutama setelah berhasil melakukan breakout di level 7.911. Dengan skenario yang penuh optimisme, indeks diproyeksikan mampu menembus level 8.246 pada penutupan akhir tahun nanti. Sinyal positif ini diperkuat oleh sejumlah indikator teknikal, termasuk stochastic, RSI, serta moving average (MA) 20 dan 60 yang membentuk positive crossover, mengindikasikan bahwa IHSG sedang berada dalam fase kenaikan yang solid.
“Secara jangka panjang, IHSG berada dalam secular uptrend,” ungkap Nafan kepada Bisnis pada Jumat (19/9/2025). Ia menambahkan, apabila momentum breakout ini dapat terus terjaga, target jangka menengah bahkan bisa mengarah hingga 10.500 dalam waktu kurang dari satu dekade. Namun, investor tetap diingatkan akan potensi skenario negatif, yaitu jika IHSG terkoreksi kembali ke level 7.419. Oleh karena itu, strategi buy on dip, akumulasi saham berfundamental solid, serta disiplin dalam manajemen risiko menjadi kunci untuk menghadapi fluktuasi pasar.
Selain fundamental dan teknikal, faktor musiman juga memberikan dukungan. Pasar secara historis cenderung mengapresiasi kinerja positif pada periode kuartal akhir tahun, terutama antara Oktober dan Desember, tren yang konsisten terlihat setidaknya dalam lima tahun terakhir. Dari sisi sektoral, indeks cyclicals dan properti diprediksi akan menjadi motor penggerak utama penguatan, sementara sektor industri dan teknologi sudah lebih dulu berada di fase memimpin. Sementara itu, sektor keuangan dan nonsiklikal diperkirakan akan menunjukkan perbaikan signifikan dalam jangka menengah.
Mengesampingkan saham-saham perbankan besar, Mirae Asset Sekuritas secara spesifik merekomendasikan beberapa emiten prospektif. Di sektor otomotif, perhatian tertuju pada PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target harga Rp6.125, serta PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) yang ditargetkan mencapai Rp2.450 per saham. Sementara itu, di sektor energi, rekomendasi beli diberikan kepada PT Elnusa Tbk. (ELSA) dengan estimasi target harga Rp555, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang diproyeksikan mampu menembus Rp2.290 per saham.
Tak ketinggalan, Mirae Asset juga menyertakan saham konsumer dalam daftar rekomendasinya, yakni PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) dengan target harga Rp520 per saham, serta PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) yang memiliki target Rp650 per saham. Selain itu, dari sektor telekomunikasi, saham BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turut direkomendasikan beli dengan target harga Rp3.620 per saham, melengkapi pilihan investasi yang beragam.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG akan tetap bullish hingga akhir 2025, didukung oleh penguatan indeks yang signifikan pada periode 15-19 September 2025. Mereka merekomendasikan saham-saham pilihan dari sektor otomotif, energi, dan teknologi sebagai investasi menarik, dengan mempertimbangkan indikator teknikal positif dan faktor musiman kuartal akhir tahun yang cenderung menguntungkan.
Beberapa saham yang direkomendasikan meliputi ASII dan AUTO dari sektor otomotif, ELSA dan PGAS dari sektor energi, serta ERAA, SIDO, dan TLKM dari sektor konsumer dan telekomunikasi. Investor tetap diingatkan untuk menerapkan strategi buy on dip, mengakumulasi saham berfundamental solid, serta disiplin dalam manajemen risiko untuk menghadapi potensi fluktuasi pasar.