Pada perdagangan Selasa (16/9/2025), bursa saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kinerja yang lesu, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq bergerak tipis di tengah volatilitas. Sentimen kehati-hatian mendominasi pasar saat investor mencermati data penjualan ritel terbaru serta menantikan keputusan krusial dari bank sentral AS, The Fed, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga keesokan harinya, Rabu.
Mayoritas investor telah mematok ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari The Fed. Keputusan ini, yang akan diumumkan setelah pertemuan dua hari, dianggap sebagai respons terhadap sinyal pelemahan pasar tenaga kerja AS yang tercermin dari berbagai indikator ekonomi terkini. Konsensus pasar menunjukkan keyakinan kuat akan langkah pelonggaran kebijakan moneter ini.
Departemen Perdagangan AS melaporkan peningkatan penjualan ritel pada Agustus yang melampaui perkiraan. Namun, pertumbuhan ini tidak cukup kuat untuk menggoyahkan ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga. Hingga akhir tahun 2025, data LSEG menunjukkan bahwa pasar memproyeksikan total pelonggaran kebijakan moneter mencapai sekitar 68 basis poin. Art Hogan, Chief Market Strategist di B Riley Wealth, menegaskan pandangan tersebut: “Sepertinya konsensus pasar adalah The Fed akan memangkas 25 basis poin. Saya tidak yakin data penjualan ritel Agustus akan cukup untuk mengubah sentimen pasar pada hari ketika investor memilih untuk menunggu dan melihat.”
Keyakinan akan pemangkasan suku bunga ini semakin terkonsolidasi setelah Senat AS mengukuhkan Stephen Miran sebagai penasihat ekonomi di Dewan The Fed. Selain itu, penolakan pengadilan banding terhadap upaya Presiden Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook turut memperkuat stabilitas ekspektasi pasar.
Pada perdagangan yang lesu ini, sektor finansial menjadi salah satu penekan utama indeks, merosot 0,7%, dan indeks bank regional anjlok 1,8%. Kontribusi negatif dari saham-saham seperti UnitedHealth dan Microsoft juga memperberat Dow Jones. Pukul 10:10 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average terpantau turun 209,71 poin atau 0,46% ke 45.673,74. Senada, S&P 500 melemah 7,56 poin atau 0,11% ke 6.607,72, dan Nasdaq Composite terkoreksi 4,69 poin atau 0,02% ke 22.344,06. Secara keseluruhan, delapan dari sebelas sub-sektor S&P 500 mencatat kerugian. Tekanan semakin terasa di sektor komunikasi, di mana saham Warner Bros Discovery anjlok 8% menyusul penurunan peringkat oleh TD Cowen dari “beli” menjadi “tahan”.
Kendati demikian, tidak semua sektor tertekan. Sektor energi berhasil menguat 0,9% seiring dengan kenaikan harga minyak global. Sementara itu, saham Tesla dan Amazon menjadi motor penggerak sektor konsumen diskresioner, memberikan sedikit dorongan di tengah sentimen negatif. Kinerja positif ini mengingatkan pada perdagangan Senin sebelumnya, di mana S&P 500 dan Nasdaq bahkan berhasil ditutup pada rekor tertinggi sepanjang masa, didorong oleh lonjakan saham Tesla dan Alphabet yang untuk pertama kalinya menembus valuasi pasar lebih dari US$3 triliun.
Pergerakan saham individual juga menyajikan gambaran beragam. Saham Dave & Buster’s Entertainment anjlok tajam 17,4% menyusul laporan pendapatan dan laba kuartal kedua yang meleset dari ekspektasi analis. Di sisi positif, saham TikTok melonjak 3% setelah Presiden Trump mengumumkan adanya kesepakatan antara AS dan China untuk menjaga operasional TikTok di AS, termasuk melanjutkan kemitraan komputasi awan dengan Oracle. Sementara itu, Webtoon Entertainment mencatat kenaikan signifikan sebesar 28% setelah platform komik online tersebut menjalin kolaborasi strategis dengan Disney untuk meluncurkan platform digital baru yang menampilkan berbagai konten komik populer dari Disney, termasuk Marvel dan Star Wars.
Ringkasan
Bursa saham AS pada hari Selasa menunjukkan kinerja lesu dengan investor yang berhati-hati menantikan keputusan suku bunga dari The Fed. Pasar secara luas mengharapkan The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sebagai respons terhadap sinyal pelemahan pasar tenaga kerja.
Sektor finansial menjadi penekan utama indeks, sementara sektor energi menguat seiring kenaikan harga minyak. Beberapa pergerakan saham individual menonjol, seperti anjloknya saham Dave & Buster’s Entertainment dan melonjaknya saham TikTok setelah kesepakatan antara AS dan China.