Shoesmart.co.id, JAKARTA — PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) berhasil mencatatkan performa gemilang di lantai bursa hari ini, dengan harga saham melonjak signifikan hingga 25% pada sesi perdagangan. Pencapaian ini langsung menjadikan FUTR sorotan utama di kalangan investor dan pengamat pasar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (25/9/2025) pukul 10.40 WIB, harga saham FUTR terpantau menguat pesat hingga menyentuh level Rp500, setelah dibuka di posisi Rp395,56. Lebih jauh, jika dilihat sepanjang tahun berjalan, kinerja saham FUTR ini makin impresif dengan lonjakan mencapai 235,57%, menunjukkan minat dan kepercayaan investor yang terus bertumbuh terhadap potensi perusahaan.
Lonjakan harga yang signifikan ini menyebabkan saham FUTR mencapai batas atas pergerakan harian yang ditetapkan bursa, atau dikenal dengan istilah Auto Rejection Atas (ARA). Sebagai informasi, batasan auto rejection yang berlaku saat ini mengacu pada Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020, yakni 35% untuk harga saham Rp50–Rp200, 25% untuk saham dengan harga Rp200–Rp5.000, dan 20% untuk harga saham di atas Rp5.000.
Kenaikan harga saham FUTR yang drastis ini tak dapat dipisahkan dari rampungnya proses akuisisi pengendali perusahaan. Mengutip catatan Bisnis.com, posisi pengendali PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) kini telah resmi beralih ke tangan PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara), menandai dimulainya babak baru yang penuh harapan bagi emiten di sektor energi ini.
Akuisisi strategis tersebut terlaksana melalui pembelian 45% atau sekitar 2,29 miliar saham FUTR dari pemegang saham pengendali sebelumnya, PT Digital Futurama Global. Transaksi penting ini, yang diselesaikan pada Selasa (9/9/2025) dengan harga Rp11 per saham, menegaskan komitmen Ardhantara untuk mengambil alih kemudi dan menentukan arah strategis FUTR ke depan, khususnya dalam pengembangan energi bersih.
Menyusul pengambilalihan ini, Direktur Utama Ardhantara, Gregory Dhanan, menyampaikan visi ambisiusnya. Dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (10/9/2025), Gregory menjelaskan bahwa setelah akuisisi, perusahaan akan memfokuskan diri pada penguatan struktur korporasi, perluasan aset energi, serta penjajakan kolaborasi di kancah internasional. “FUTR memiliki fondasi yang kokoh untuk menjadi pemain utama di sektor energi,” ujarnya, menggarisbawahi keyakinan pada kapasitas dan potensi pertumbuhan FUTR di masa mendatang.
Sebagai langkah konkret dalam mewujudkan visi tersebut, Ardhantara saat ini tengah gencar mengembangkan proyek panas bumi (geothermal) di kawasan strategis Gunung Slamet, Jawa Tengah, dengan estimasi kapasitas mencapai 220 MW. Proyek energi terbarukan ini bukan sekadar rencana, melainkan telah mengantongi kesepakatan jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, yang menjamin keberlanjutan dan kontribusi signifikan FUTR terhadap pasokan energi nasional.