Yield SUN Turun, Saatnya Obligasi Korporasi Bersinar?

JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengamati tren penurunan imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun, sebuah kondisi yang diproyeksikan akan memberikan dorongan signifikan bagi penerbitan obligasi korporasi di pasar keuangan.

Suhindarto, selaku Chief Economist Pefindo, memproyeksikan bahwa tren penurunan yield obligasi pemerintah saat ini berpotensi berlanjut hingga penghujung tahun. Namun, ia menekankan bahwa dinamika ini akan sangat bergantung pada seberapa agresif kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) pada kuartal keempat mendatang, seperti yang disampaikannya dalam konferensi pers virtual Pefindo pada Kamis (16/10/2025).

Penurunan yield obligasi pemerintah ini, menurut Suhindarto, secara langsung akan menciptakan iklim yang lebih menguntungkan bagi penerbitan obligasi korporasi. Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, minat korporasi untuk mencari pendanaan melalui pasar obligasi diperkirakan akan meningkat signifikan.

Baca juga: Yield SBN 10 Tahun Turun, Pemerintah Bisa Hemat Bunga Utang Rp 8 Triliun

Oleh karena itu, Pefindo menaruh harapan besar bahwa volume penerbitan obligasi korporasi akan tetap solid dan cenderung marak mulai akhir tahun ini hingga tahun depan, melampaui capaian periode sebelumnya.

Lebih lanjut, Suhindarto menjelaskan bahwa stabilitas pasar surat utang pemerintah saat ini didukung kuat oleh peran dominan investor domestik. Kondisi ini menciptakan fondasi yang kokoh, sekaligus menjadi daya tarik positif bagi masuknya arus investasi asing ke pasar obligasi Tanah Air.

Dengan profil risiko global yang cenderung menurun, Suhindarto mengamati bahwa investor asing semakin aktif melirik aset-aset di negara berkembang (emerging markets) untuk penempatan dana mereka. Indonesia, dengan peringkat investment grade (rating sovereign BBB) yang solid, tetap menjadi salah satu destinasi utama dalam radar investasi global, memastikan pasar keuangan Tanah Air terus menarik perhatian.

Berangkat dari pertimbangan tersebut, Pefindo meyakini bahwa daya tarik dan minat investor asing terhadap instrumen investasi di Indonesia akan tetap relatif terjaga di masa mendatang.

Mengakhiri prediksinya, Suhindarto memproyeksikan bahwa hingga akhir tahun nanti, yield SUN 10 tahun berpotensi menyentuh angka 5,9%, dengan level resisten penting yang perlu dicermati berada di angka 6,2%.

Baca juga: Menakar Prospek Obligasi Pemerintah RI Seiring Tren Yield yang Turun

Ringkasan

Pefindo memprediksi penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun akan mendorong penerbitan obligasi korporasi. Tren penurunan yield obligasi pemerintah ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun, tergantung pada kebijakan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia.

Penurunan yield obligasi pemerintah menciptakan iklim yang lebih menguntungkan bagi penerbitan obligasi korporasi karena biaya pinjaman menjadi lebih rendah. Stabilitas pasar surat utang pemerintah didukung oleh investor domestik, menarik investasi asing ke pasar obligasi Indonesia yang memiliki rating investment grade. Pefindo memproyeksikan yield SUN 10 tahun berpotensi mencapai 5,9% hingga akhir tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *