Shoesmart.co.id JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menutup perdagangan hari ini dengan pelemahan tipis. Pada Kamis (16/10/2025), rupiah spot tercatat berada di level Rp 16.581 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir sesi.
Angka ini menunjukkan bahwa rupiah mengalami koreksi sebesar 0,03% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya, di mana rupiah sempat bertengger di posisi Rp 16.576 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia secara keseluruhan menunjukkan variasi hingga pukul 15.00 WIB. Meskipun beberapa mata uang regional berhasil menguat, ada pula yang terpaksa mengikuti tren pelemahan. Mata uang Taiwan tercatat sebagai yang paling terdampak di Asia, ditutup anjlok 0,24% terhadap dolar AS.
Menyusul Taiwan, peso Filipina juga mengalami koreksi signifikan, melemah 0,15%, sementara yen Jepang tergelincir 0,14%. Di antara mata uang yang menunjukkan pergerakan terbatas, baht Thailand juga terlihat bergerak tipis di sore hari ini.
Di sisi lain, beberapa mata uang Asia berhasil menunjukkan kinerja positif. Won Korea Selatan memimpin penguatan dengan melonjak 0,29%, menjadikannya mata uang dengan kenaikan terbesar di wilayah tersebut. Kemudian, rupee India juga menunjukkan performa solid dengan terkerek 0,23%.
Penguatan juga terlihat pada ringgit Malaysia yang berhasil terangkat 0,1% dan dolar Singapura yang menanjak 0,07%. Tak ketinggalan, dolar Hong Kong juga terapresiasi sebesar 0,04%, sementara yuan China berhasil menguat tipis 0,01% terhadap the greenback pada penutupan perdagangan hari ini.
Rupiah Melemah pada Kamis (16/10) Siang, Ini Proyeksinya hingga Akhir Perdagangan
Ringkasan
Pada Kamis, 16 Oktober 2025, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis menjadi Rp 16.581 per dolar AS, terkoreksi 0,03% dari penutupan sebelumnya. Pergerakan mata uang di kawasan Asia bervariasi, dengan beberapa mata uang melemah seperti Taiwan dan Filipina, sementara yang lain menguat.
Won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia dengan kenaikan 0,29%, diikuti oleh rupee India. Ringgit Malaysia, dolar Singapura, dolar Hong Kong, dan yuan China juga mencatatkan penguatan terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan.