Shoesmart.co.id – Mimisan, atau epistaksis, merupakan kondisi umum di mana terjadi pendarahan dari hidung. Kejadian ini seringkali dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kerusakan halus pada pembuluh darah di dalam hidung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, hingga pengaruh cuaca yang ekstrem seperti udara kering. Apapun penyebabnya, penanganan awal yang tepat sangat krusial, dan salah satu aspek terpenting adalah mengetahui posisi tubuh yang benar saat mimisan terjadi.
Ketika mimisan menyerang, posisi tubuh yang direkomendasikan adalah duduk atau berdiri tegak dengan kepala sedikit menunduk ke depan. Posisi ini esensial untuk mencegah darah mengalir ke belakang tenggorokan, yang dapat menyebabkan darah tertelan, rasa mual, muntah, bahkan risiko tersedak. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari posisi berbaring telentang, kepala mendongak ke belakang, atau memiringkan kepala ke samping.
Benarkah Kecapekan Bisa Menyebabkan Mimisan? Ini Penjelasannya
Selain memperhatikan posisi, ada beberapa tindakan lain yang perlu dihindari dan dilakukan saat mimisan. Pertama, jangan sekali-kali menghembuskan napas kuat-kuat melalui hidung. Tindakan ini justru dapat meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah hidung, berpotensi memperparah pendarahan. Sebaliknya, bernapaslah melalui mulut, dan secara bersamaan, tekan lembut bagian lunak hidung (tepat di atas cuping hidung) menggunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda selama 10 hingga 15 menit tanpa henti. Selama proses ini, pastikan Anda tetap mempertahankan posisi kepala sedikit condong ke depan untuk mencegah darah mengalir ke tenggorokan, yang kembali dapat memicu rasa mual atau muntah.
Mimisan Bisa Merupakan Gejala Kanker Nasofaring yang Membahayakan
Meskipun sebagian besar mimisan tidak berbahaya, ada situasi di mana Anda harus segera mencari bantuan medis. Jika pendarahan tidak berhenti setelah 20 menit penekanan, atau jika mimisan terasa sangat berat dan disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera menghubungi tenaga kesehatan profesional.
Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko mimisan berulang. Hindarilah kebiasaan yang dapat merusak integritas pembuluh darah halus di hidung, seperti mengorek hidung terlalu keras atau membersihkannya dengan cara yang kasar. Penggunaan kapas atau tisu dengan tekstur kasar juga sebaiknya dihindari, karena gesekan yang ditimbulkan berpotensi melukai dinding pembuluh darah dan memicu pendarahan.
Selain itu, menjaga kelembaban udara di lingkungan sekitar sangat penting, terutama bagi mereka yang rentan mimisan karena udara kering. Anda bisa menggunakan humidifier di dalam ruangan atau menempatkan wadah berisi air untuk meningkatkan kelembaban. Lingkungan yang lembab membantu menjaga selaput lendir hidung tetap sehat dan mencegahnya menjadi kering dan pecah.
Sebagai rangkuman, penanganan mimisan yang efektif berpusat pada beberapa tindakan krusial: mempertahankan posisi duduk atau berdiri tegak dengan kepala condong ke depan, menghindari menengadah atau memiringkan kepala. Bersamaan dengan itu, hindari kebiasaan yang dapat melukai pembuluh darah hidung dan pastikan kelembaban udara di lingkungan Anda terjaga. Dengan menerapkan langkah-langkah pertolongan pertama yang tepat dan tindakan pencegahan ini, Anda tidak hanya dapat mengatasi mimisan dengan lebih efektif, tetapi juga secara signifikan mengurangi risiko kejadian berulang serta mencegah potensi komplikasi yang tidak diinginkan.
Beda dengan Mimisan, Inilah Penyebab Ingus Berdarah dan Tindakan Mengatasinya