PHK Unilever: 480 Karyawan Terdampak, Apa Kata Bos?

JAKARTA – Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) baru-baru ini angkat bicara mengenai langkah strategis mereka dalam melakukan pengurangan jumlah karyawan pada semester I tahun 2025. Keputusan ini menjadi sorotan di tengah upaya perusahaan untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar.

Berdasarkan laporan keuangan UNVR per Juni 2025, total karyawan tercatat sebanyak 4.068 orang. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan sebanyak 480 karyawan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana jumlah pekerja mencapai 4.548 orang.

Benjie Yap, Presiden Direktur UNVR, menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian integral dari strategi perusahaan untuk memperkuat transformasi bisnis. Ia menegaskan, fokus utama saat ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia seiring dengan percepatan proses transformasi bisnis perusahaan.

Menyadari potensi dampaknya, Benjie menambahkan, “Kami memahami akan ada pro dan kontra dalam setiap fungsi saat kami memperkuat budaya kerja berbasis energi dan kesuksesan bisnis,” dalam paparan publik yang disampaikan pada Rabu (15/10/2025).

Lebih lanjut, Benjie Yap menegaskan komitmen Unilever Indonesia ke depan untuk terus mendorong peningkatan produktivitas dan kapabilitas perusahaan secara menyeluruh, demi mencapai kinerja yang lebih optimal di masa mendatang.

Keputusan strategis ini diambil di tengah dinamika kinerja keuangan UNVR. Hingga Juni 2025, perusahaan mencatat total penjualan sebesar Rp 18,2 triliun, angka ini menunjukkan penurunan 4,4% secara tahunan (YoY) dibandingkan Rp 19,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Tidak hanya itu, laba bersih UNVR juga mengalami tekanan. Tercatat senilai Rp 2,15 triliun, angka ini merosot 12,61% (YoY) dari posisi laba bersih yang tercatat Rp 1,44 triliun pada semester I tahun sebelumnya. Penurunan ini mengindikasikan adanya tantangan yang perlu dihadapi.

Menanggapi kondisi pasar dengan pelemahan daya beli, Benjie Yap menyatakan keyakinannya bahwa Unilever Indonesia memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan tersebut. Hal ini didasari oleh kekuatan portofolio produk perusahaan yang sangat beragam, mencakup berbagai kategori dengan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Ia menambahkan, “Jadi, saya pikir keunggulan portofolio Unilever Indonesia, setelah lebih dari 90 tahun hadir di negara ini, adalah kemampuan kami untuk tetap fleksibel, apa pun tantangan ekonomi yang dihadapi negara atau konsumennya.” Ini menunjukkan adaptabilitas strategi bisnis UNVR yang telah teruji.

Dalam kesempatan tersebut, Benjie Yap juga mengumumkan bahwa UNVR akan segera menyampaikan laporan keuangan dan hasil kinerja untuk kuartal III 2025 pada minggu depan. Pengumuman ini sangat dinantikan oleh investor dan pelaku pasar.

Ia menyampaikan harapannya agar laporan tersebut dapat merefleksikan adanya pertumbuhan positif, yang akan dicapai melalui implementasi strategi diversifikasi produk dan penguatan portofolio di berbagai segmen konsumen, mulai dari kebutuhan dasar hingga kategori premium.

Melengkapi informasi, Direktur UNVR Neeraj Lal menyampaikan bahwa perseroan telah merealisasikan penyerapan 2% dari total anggaran belanja modal (capex) untuk tahun ini, terhitung hingga semester I-2025. Komitmen investasi ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam pengembangan aset dan operasional.

“Untuk capex, kami akan mengalokasikan 3% dari penjualan, dan di semester I-2025 sudah invest 2%, so we are on track to invest about 3% full year,” jelas Neeraj. Pernyataan ini menegaskan bahwa Unilever Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mencapai target investasi sepanjang tahun.

Ringkasan

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengurangi 480 karyawan pada semester I tahun 2025 sebagai bagian dari transformasi bisnis perusahaan. Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas. Perusahaan menyadari adanya pro dan kontra dari langkah ini, namun tetap fokus pada penguatan budaya kerja dan kesuksesan bisnis.

Keputusan ini diambil di tengah penurunan kinerja keuangan UNVR, dengan penjualan turun 4,4% dan laba bersih merosot 12,61% pada semester I 2025. Meskipun demikian, Benjie Yap meyakini Unilever Indonesia memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan ini berkat portofolio produk yang beragam. Perusahaan berencana mengumumkan laporan keuangan kuartal III 2025 dalam waktu dekat dan telah merealisasikan 2% dari anggaran belanja modal tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *