PJHB IPO: Strategi Pelayaran Jaya Kejar Cuan di Bursa

Shoesmart.co.id JAKARTA — PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) secara resmi mengukir sejarah baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (6/11/2025). Momen penting ini menandai langkah strategis perusahaan pelayaran tersebut yang optimistis akan peningkatan kinerja keuangan sejalan dengan langkah ekspansif yang telah direncanakan.

Emiten baru yang bergerak di bidang pelayaran ini melantai di Bursa setelah sukses menggelar penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). PJHB menawarkan sebanyak-banyaknya 480 juta (480.000.000) lembar saham kepada investor.

IPO ini merupakan wujud komitmen kami untuk terus transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan sejak perusahaan ini berdiri pada tahun 2008,” kata Komisaris Utama Pelayaran Jaya Hidup Baru, Hero Gozali, pada Kamis (6/11/2025) di Gedung BEI.

: Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) Resmi IPO Harga Saham Lompat 24,85%

Harga IPO saham PJHB yang ditawarkan kepada masyarakat berada di level Rp330 setiap saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini mencapai Rp158,4 miliar. Lebih lanjut, proses IPO PJHB yang berlangsung dari 30 Oktober 2025 hingga 3 November 2025 itu berhasil mencatat kelebihan permintaan (oversubscription) fantastis sebesar 267,04 kali terhadap porsi penjatahan terpusat.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk belanja modal guna mendorong pertumbuhan bisnis perseroan. Belanja modal tersebut difokuskan pada pembangunan tiga unit armada kapal baru dengan jenis landing craft tank (LCT). Estimasi harga setiap kapal berkisar antara Rp53 miliar hingga Rp57 miliar.

: : IPO Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB), Harga Pelaksanaan Rp330

Tujuan utama pembangunan ketiga unit kapal LCT baru ini adalah untuk mendukung pengembangan bisnis PT Pelayaran Jaya Hidup Baru serta memenuhi peningkatan kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari berbagai klien. “Ekspansinya step by step terlebih dahulu. Kami dapat dana dari IPO, kami akan beli 3 unit kapal baru,” ujar Hero Gozali, menjelaskan strategi ekspansi bertahap yang akan dilakukan.

: : Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) Siap IPO, Bidik Dana Segar Rp158,4 Miliar

Saat ini, PJHB telah mengoperasikan lima unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300 metrik ton hingga 2.500 metrik ton. Perincian armadanya mencakup LCT Cipta Jaya Harapan 7 (buatan 2012), LCT Cipta Jaya Harapan 8 (2023), LCT Cipta Jaya Harapan 9 (2010), LCT Cipta Jaya Harapan 10 (2010), dan LCT Lien Star 88 (2009). Penambahan armada baru pasca-IPO diharapkan semakin memperkuat kapasitas dan jangkauan operasional perusahaan.

Seiring dengan langkah ekspansi usai meraup dana IPO, PJHB pun menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan. Dari sisi laba, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru pada tahun 2024 membukukan pendapatan Rp54,66 miliar dan laba kotor Rp22,02 miliar. Setelah dikurangi beban usaha dan pajak, perseroan berhasil mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp17,22 miliar.

Performa positif berlanjut hingga 30 April 2025, di mana perusahaan telah membukukan pendapatan Rp18,05 miliar dan laba bersih Rp5,8 miliar. “Untuk target laba, pasti kami mau di atas dari tahun lalu. Kami harapkan sekitar 10%-20% [pertumbuhan laba] dari tahun lalu. Posisi saat ini masih on progres,” ujar Direktur Keuangan Pelayaran Jaya Hidup Baru, Anthony Samuel Rahmatharun, mengungkapkan target ambisius perusahaan.

Emiten baru yang bergerak di bidang angkutan laut, pergudangan, dan penyimpanan ini didirikan pada tahun 2008. Berdasarkan struktur kepemilikannya, perusahaan ini dikuasai oleh Hero Gozali dengan porsi kepemilikan sebesar 37,5%. Menariknya, PJHB juga telah menjalin kerja sama dengan klien besar seperti emiten besutan konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk. (PTRO). Hubungan ini diperkuat oleh fakta bahwa Hero, selaku pemilik PJHB, dan Prajogo sama-sama berasal dari Kalimantan.

Optimisme PJHB juga didorong oleh prospek cerah sektor perkapalan yang saat ini tengah menjadi primadona. Hal ini tercermin dari kinerja moncer salah satu emiten baru lainnya yang bergerak di bisnis perkapalan, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). Laba CDIA melonjak drastis 266,16% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi US$77,6 juta per kuartal III/2025, dibandingkan dengan US$21,1 juta pada kuartal III/2024. Industri perkapalan nasional juga diproyeksikan masih akan terus tumbuh signifikan, mengingat kebutuhan pasar yang semakin meningkat dan berkelanjutan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO dengan menawarkan 480 juta lembar saham pada harga Rp330 per lembar. Dana yang terkumpul sebesar Rp158,4 miliar akan digunakan untuk belanja modal, khususnya pembangunan tiga unit kapal LCT baru guna mendukung pengembangan bisnis dan memenuhi permintaan pengangkutan alat berat serta kontainer. IPO ini mencatat oversubscription 267,04 kali.

PJHB saat ini mengoperasikan lima unit kapal dan menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan setelah IPO. Pada tahun 2024, perusahaan membukukan pendapatan Rp54,66 miliar dan laba bersih Rp17,22 miliar. Perusahaan menargetkan pertumbuhan laba 10%-20% dari tahun sebelumnya. PJHB juga menjalin kerjasama dengan PT Petrosea Tbk (PTRO) dan optimis dengan prospek cerah sektor perkapalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *