Emas US$4.000/Ounce: Peluang Investasi atau Risiko? Saham Tambang Bergolak!

Shoesmart.co.id JAKARTA. Harga emas dunia kembali menunjukkan kekuatannya, berhasil menembus level psikologis US$4.000 per ounce pada perdagangan Kamis (6/11/2025). Penguatan signifikan ini melanjutkan momentum positif dari sesi sebelumnya, didorong oleh kombinasi pelemahan nilai tukar dolar AS dan tingginya ketidakpastian yang masih menyelimuti ekonomi global.

Kondisi pasar keuangan dunia semakin kompleks, terutama setelah pemerintah Amerika Serikat mengalami periode penutupan (shutdown) terpanjang dalam sejarah. Situasi ini secara signifikan menyulitkan penilaian terhadap prospek ekonomi ke depan, sehingga perhatian investor dan analis kini beralih sepenuhnya pada rilis data-data penting dari sektor swasta.

Di tengah kerumitan tersebut, data terbaru memberikan gambaran yang menarik. Sektor tenaga kerja swasta AS mencatat penambahan 42.000 pekerjaan pada Oktober, melampaui proyeksi awal yang hanya sebesar 25.000. Bersamaan dengan itu, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa ISM juga mencapai puncaknya dalam delapan bulan terakhir. Data-data ekonomi yang relatif kuat ini mempersempit ruang bagi The Fed untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih lanjut, mengingat laju inflasi yang masih berada di atas target bank sentral.

Mengutip tradingeconomics, sejumlah pejabat The Fed terus mempertahankan nada kebijakan yang “hawkish”, menggarisbawahi kekhawatiran terhadap inflasi. Pernyataan Ketua Jerome Powell yang mengindikasikan bahwa pemangkasan suku bunga terakhir kemungkinan akan menjadi yang terakhir di tahun ini, semakin mempertegas sikap bank sentral. Namun, di sisi lain, beberapa pembuat kebijakan masih berpendapat bahwa penurunan suku bunga secara bertahap tetap diperlukan dalam jangka menengah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Harga Emas Antam di pasar domestik juga menunjukkan respons positif pada Kamis (6/11), melambung sebesar Rp 27.000 menjadi Rp 2.287.000 per gram. Kendati demikian, minat investor yang meningkat terhadap aset-aset berisiko sedikit mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai (safe haven) di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Kinerja Emiten Tambang Emas di Bursa Kamis (6/11/2025)

Beralih ke lantai bursa, pergerakan saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis sore menunjukkan kinerja yang bervariasi. Hingga penutupan pukul 16.00 WIB, sejumlah saham besar seperti PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terperosok ke zona merah. Sebaliknya, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) justru berhasil menguat, sementara PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tercatat stagnan.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kenaikan harga saham tertinggi dicatatkan oleh PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), sedangkan PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami kenaikan terendah di antara yang menguat. Di sisi lain, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjadi emiten yang merasakan penurunan terdalam, sementara PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mencatat penurunan paling tipis di kelompok saham yang melemah.

Berikut adalah ringkasan detail pergerakan harga saham tambang emas pada penutupan perdagangan Kamis (6/11):

  • PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM)
    Harga: Rp 2.930 per saham
    Perubahan: -1,68% dari penutupan sebelumnya
    Tertinggi: Rp 2.980

  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
    Harga: Rp 2.430 per saham
    Perubahan: 0,00% (datar)
    Tertinggi: Rp 2.470

  • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
    Harga: Rp 960 per saham
    Perubahan: -5,88% dari penutupan Rabu (5/11)

  • PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
    Harga: Rp 570 per saham
    Perubahan: 0,00% (datar)

  • PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
    Harga: Rp 1.175 per saham
    Perubahan: +2,17% dari penutupan kemarin

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
    Harga: Rp 7.025 per saham
    Perubahan: -1,75% dari penutupan sebelumnya
    Tertinggi: Rp 7.175

  • PT United Tractors Tbk (UNTR)
    Harga: Rp 27.375 per saham
    Perubahan: +1,39% dari penutupan Rabu (5/11)

Ringkasan

Harga emas dunia menembus US$4.000 per ounce pada Kamis (6/11/2025) didorong pelemahan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi global. Data ekonomi AS menunjukkan sektor tenaga kerja dan PMI Jasa yang kuat, mempersempit ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. Harga emas Antam di pasar domestik juga naik, namun minat terhadap aset berisiko mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Kinerja saham emiten tambang emas di BEI bervariasi. ANTM, BRMS, dan AMMN mengalami penurunan, sementara ARCI dan UNTR justru menguat. ARCI mencatatkan kenaikan harga saham tertinggi, sementara BRMS mengalami penurunan terdalam. Beberapa saham, seperti MDKA dan PSAB, tercatat stagnan pada penutupan perdagangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *