Perang China-AS Mencekam, IHSG Terjun Bebas! Investor Panik?

Shoesmart.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tekanan signifikan menjelang penutupan perdagangan pada Selasa (14/10). Sepanjang sesi intraday, indeks acuan pasar saham Indonesia ini bahkan sempat menyentuh level 7.900, menggambarkan volatilitas yang cukup tinggi.

Pada pukul 14:00 WIB, IHSG tercatat di posisi 7.974,04. Meski tekanan sempat mereda, indeks komposit ini masih belum mampu beranjak dari zona merah. Akhirnya, hingga pukul 14:50 WIB, IHSG ditutup di level 8.132,54, melemah 1,15% dibandingkan penutupan perdagangan Senin (13/10). Total kapitalisasi pasar IHSG tercatat mencapai Rp 15.303,84 triliun.

IHSG Turun 0,68% ke 8.171 di Sesi I Selasa (14/10), BRPT, PGEO, SCMA Top Losers LQ45

Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menganalisis bahwa pergerakan IHSG pada hari itu sangat dipengaruhi oleh kombinasi sentimen eksternal dan internal. Dinamika pasar global dan kebijakan domestik menjadi penentu utama arah indeks.

Dari sisi eksternal, bursa regional Asia bergerak bervariasi, menciptakan suasana mixed di pasar. Sentimen ini muncul di tengah harapan meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Namun, harapan tersebut berhadapan dengan kenyataan pahit, di mana mulai 14 September 2025, AS dan China justru dikabarkan memperluas perang dagang mereka. Ini terjadi melalui pemberlakuan biaya pelabuhan baru bagi kapal pengangkut barang, menjadikan perdagangan maritim sebagai arena persaingan baru.

Lebih lanjut, Nico menyoroti bagaimana pasar sempat dihembuskan harapan setelah Presiden Trump melunakkan sikapnya, membuka peluang kesepakatan dengan Tiongkok. Langkah ini diambil hanya dua hari setelah sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif 100% dan kontrol ekspor yang ketat, sebagaimana dijelaskan dalam riset yang dirilis pada Selasa (14/10/2025).

Di dalam negeri, pasar merespons positif rencana pemerintah untuk memberikan stimulus tambahan. Stimulus ini bertujuan untuk mendorong daya beli masyarakat serta memacu pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025. Rencana strategis ini, menurut kabar yang beredar, akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo setelah kepulangannya dari kunjungan luar negeri.

BEI Akan Ubah Aturan Free Float IPO Emiten dari Nilai Ekuitas Jadi Kapitalisasi Pasar

Selain itu, Kementerian Keuangan juga tengah mempertimbangkan untuk memberikan dan membuka peluang injeksi likuiditas tambahan kepada bank-bank pelat merah milik Danantara. Inisiatif ini diharapkan mampu memperkuat sektor perbankan dan mendorong ekspansi kredit.

Nico menegaskan, “Pasar sangat berharap stimulus dan likuiditas yang diberikan pemerintah kepada bank-bank dapat menjaga daya beli masyarakat dan juga mendukung ekspansi kredit. Langkah-langkah ini krusial untuk menopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri.” Harapan besar tertumpu pada kebijakan fiskal dan moneter ini untuk menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ringkasan

IHSG mengalami tekanan dan ditutup melemah 1,15% pada level 8.132,54, dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp 15.303,84 triliun. Pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen eksternal terkait ketegangan perdagangan AS-China yang diperluas melalui biaya pelabuhan baru, serta harapan akan kesepakatan dagang setelah sikap melunak Presiden Trump.

Sentimen internal dipengaruhi rencana pemerintah memberikan stimulus tambahan untuk mendorong daya beli dan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2025. Kementerian Keuangan juga mempertimbangkan injeksi likuiditas tambahan kepada bank-bank pelat merah, yang diharapkan dapat memperkuat sektor perbankan dan mendorong ekspansi kredit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *