Pefindo Sematkan Peringkat idA+ untuk Merdeka Copper Gold (MDKA), Prospek Stabil

Shoesmart.co.id – JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA+ untuk PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

“Pefindo menegaskan peringkat idA+ untuk PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) serta Obligasi Berkelanjutan III, Obligasi Berkelanjutan IV, dan Obligasi Berkelanjutan V yang diterbitkan. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil,” ujar Analis Pefindo Faizun Muhtada & Kresna Wiryawan dalam keterangan resmi, Selasa (7/10). 

Peringkat mencerminkan kegiatan usaha MDKA yang terintegrasi vertikal, bisnis yang terdiversifikasi dengan baik, serta cadangan dan sumber daya tambang yang memadai.

Merdeka Copper Gold (MDKA) Raih Pendapatan US$ 854,6 Juta di Semester I-2025

Peringkat dibatasi oleh kebijakan keuangan dan struktur permodalan yang moderat serta eksposur terhadap fluktuasi harga komoditas. 

Peringkat dapat dinaikkan jika MDKA berhasil mengoperasikan proyek – proyek baru yang dimiliki serta menghasilkan pendapatan atau EBITDA yang lebih besar dibandingkan yang diproyeksikan.

  MDKA Chart by TradingView  

Sebab jika hal itu terjadi akan berdampak positif bagi kondisi keuangan dan dapat lebih lanjut meningkatkan profil keuangan perusahaan. 

Namun, peringkat juga dapat diturunkan jika MDKA menghasilkan pendapatan atau margin keuntungan yang lebih rendah dari proyeksi akibat proyek – proyek baru beroperasi tidak maksimal.

Merdeka Copper Gold (MDKA): Tambang Emas Pani Produksi Perdana Kuartal I-2026

Serta secara agresif meningkatkan utang untuk membiayai belanja modal tanpa diiringi dengan meningkatnya pendapatan atau EBITDA. Sebab jika itu terjadi dapat berdampak pada semakin agresifnya rasio struktur permodalan perusahaan. 

Penurunan yang signifikan dari harga komoditas, terutama nikel, emas, dan tembaga, juga dapat memicu penurunan peringkat.

Proyek Emas Pani Milik Merdeka Copper Gold (MDKA) Bakal Menggelar IPO

“Dikarekanan kondisi ini dapat memperburuk profil keuangan perusahaan dan dapat meningkatkan ketergantungan perusahaan pada fleksibilitas keuangannya untuk membiayai kembali utangnya,” tulis Pefindo dalam laporannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *