Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi tekanan jual dan berpotensi melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (1/10). Penutupan pasar pada Selasa (30/9) sebelumnya mencatat pelemahan 0,77 persen, mengantar IHSG parkir di level 8.061,06.
Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, tekanan jual masih menjadi faktor dominan yang membayangi pergerakan indeks. Secara teknikal, Valdy menjelaskan bahwa histogram positif MACD terpantau mengecil, bahkan indikator MACD berpotensi membentuk Death Cross. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa IHSG ditutup di bawah level MA5 yang berada di sekitar 8.090, serta indikator Stochastic RSI yang bergerak menuju titik pivot. Dengan kondisi ini, Valdy memperkirakan IHSG berpotensi menguji level support di kisaran 8.000–8.020 pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, level resistance IHSG dari kacamata Phintraco Sekuritas berada di 8.150, dengan titik pivot di 8.100 dan support kuat di 8.020. Analisis teknikal ini memberikan gambaran tentang potensi pergerakan IHSG di tengah sentimen pasar yang ada.
Dari arena global, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh bursa Asia yang bergerak mixed pada 30 September lalu. Hal ini menyusul rilis data PMI manufaktur Tiongkok bulan September yang masih mencatat kontraksi selama enam bulan berturut-turut, meskipun ada sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya dan melampaui perkiraan pasar. Investor juga tengah menanti data ekonomi penting lain seperti neraca perdagangan dan inflasi bulan September yang akan dirilis pada 1 Oktober 2025.
Selain itu, perhatian juga tertuju pada data ekonomi Eropa dan Amerika Serikat. Inflasi di Eropa untuk bulan September 2025 diperkirakan naik menjadi 2,2 persen secara tahunan (yoy) dari 2 persen di bulan Agustus, sementara inflasi inti diprediksi stabil di level 2,3 persen yoy. Dari sisi Amerika Serikat, investor menantikan data ISM Manufacturing PMI September 2025 yang diperkirakan naik tipis ke level 49 dari 48,7 di bulan Agustus, setelah mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut.
Di tengah proyeksi pelemahan dan sentimen eksternal tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang patut dicermati untuk perdagangan Rabu (1/10). Saham-saham tersebut antara lain AMRT, RAJA, RATU, ASRI, dan KRAS.
Senada dengan Phintraco Sekuritas, Tim Analis MNC Sekuritas juga melihat pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi. Indeks yang terkoreksi 0,77 persen ke 8.061 ini masih didominasi oleh tekanan jual, mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG cenderung konsolidasi dalam jangka pendek. MNC Sekuritas menawarkan dua skenario utama untuk pergerakan IHSG selanjutnya.
Pada skenario “best case” (label biru), Tim Analis MNC Sekuritas melihat adanya peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari wave [iii], dengan potensi mencapai rentang 8.200–8.246. Namun, pada skenario “label hitam”, IHSG juga masih rawan terkoreksi, paling tidak untuk menguji level 7.894-7.959 terlebih dahulu. Adapun level support IHSG menurut MNC Sekuritas berada di 8.005 dan 7.840, dengan level resistance di 8.155 dan 8.192.
Untuk para investor, MNC Sekuritas juga memberikan rekomendasi saham menarik untuk perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut meliputi AMRT, ENRG, HRTA, dan SMGR.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.