Efek Domino Pertamina Jual Tugu Insurance: Harga Saham Bakal Goyang?

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) mengambil langkah strategis untuk memfokuskan bisnis intinya pada sektor minyak, gas bumi, serta energi baru dan terbarukan. Implikasi dari keputusan ini adalah pelepasan secara bertahap unit bisnis yang tidak relevan, salah satunya di sektor asuransi.

Sebagai informasi, Pertamina memiliki keterlibatan dalam bisnis asuransi melalui anak perusahaannya, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU). Menanggapi rencana divestasi ini, pengamat asuransi Wahju Rohmanti berpendapat bahwa pelepasan saham TUGU oleh Pertamina berpotensi memengaruhi harga saham perusahaan.

“Akan berdampak jika selama ini TUGU memperoleh bisnis dari captive market (Pertamina Grup), jika iya maka penjualan saham milik Pertamina tentu sangat berdampak buruk pada performa keuangan TUGU,” ungkap Wahju kepada media pada Selasa (23/9/2025), menggarisbawahi pentingnya sumber pendapatan internal dari grup Pertamina bagi TUGU.

Di sisi lain, Wahju juga menyoroti bahwa performa dan kinerja TUGU secara keseluruhan telah menunjukkan hasil yang relatif baik selama ini. Meskipun demikian, tidak dapat dimungkiri bahwa di awal berdirinya, nama besar Pertamina memberikan dukungan signifikan bagi perusahaan asuransi plat merah tersebut.

Kinerja finansial TUGU dalam tiga tahun terakhir membukukan pertumbuhan yang positif. Penghimpunan premi bruto tercatat tumbuh rata-rata 13 persen secara compounded annual growth rate (CAGR) sepanjang periode 2021-2023. Senada, total pendapatan perusahaan juga meningkat rata-rata 12 persen secara CAGR. Lonjakan laba bersih TUGU bahkan melesat impresif 99 persen secara CAGR, yang sebagian besar ditopang oleh pendapatan satu waktu (one time revenue) dari kasus legal dengan Citibank pada tahun 2023. Dari sisi aset, TUGU mencatatkan pertumbuhan rata-rata 12 persen per tahun, sementara ekuitas emiten secara konsolidasi meningkat rata-rata 8 persen per tahun, mencapai total Rp10,28 triliun pada akhir 2023.

Dengan ekuitas yang mencapai angka tersebut, TUGU kini menjadi salah satu perusahaan asuransi umum dengan ekuitas terbesar di Indonesia. Posisi keuangan yang solid ini tercermin dari Risk Based Capital (RBC) perusahaan yang berada di angka 530 persen pada akhir 2023. Tingkat RBC yang tinggi ini menunjukkan tingkat kesehatan finansial yang prima, kapasitas untuk menyerap risiko besar, serta potensi kuat untuk pengembangan bisnis yang lebih luas di masa mendatang.

Sebelumnya, Pertamina telah menegaskan kembali komitmennya untuk berfokus pada bisnis inti, yaitu minyak dan gas (migas) serta energi terbarukan. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menjelaskan bahwa sebagai bagian dari Danantara dan Kementerian BUMN, Pertamina mengemban mandat penting untuk menjadi perusahaan energi yang memprioritaskan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi nasional.

Untuk mewujudkan mandat tersebut, struktur organisasi Pertamina telah diperkuat melalui pembentukan direktorat baru, yakni Direktorat Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis. “Pertamina akan lebih fokus kepada core business Pertamina pada bidang oil and gas dan renewable energy,” ujar Simon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis (11/9/2025).

Unit-unit usaha yang berada di luar lingkup bisnis utama ini rencananya akan dilepas atau dilakukan spin off. Selanjutnya, usaha-usaha tersebut akan dikoordinasikan di bawah Danantara dengan pola penggabungan bersama perusahaan-perusahaan sejenis. “Dengan demikian, untuk beberapa usaha kami akan spin off dan tentunya mungkin akan di bawah koordinasi dari Danantara akan kita gabungkan clustering dengan perusahaan-perusahaan sejenis,” papar Simon, merinci strategi restrukturisasi bisnis perusahaan.

Ringkasan

Pertamina berencana melepas unit bisnis yang tidak fokus pada minyak, gas, dan energi terbarukan, termasuk saham di PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU). Pengamat menilai divestasi ini berpotensi mempengaruhi harga saham TUGU, terutama jika selama ini TUGU bergantung pada bisnis dari grup Pertamina.

Meskipun demikian, kinerja keuangan TUGU dalam tiga tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan positif, dengan peningkatan premi bruto, pendapatan, dan laba bersih. Ekuitas TUGU mencapai Rp10,28 triliun pada akhir 2023, dan Risk Based Capital (RBC) perusahaan berada di angka 530 persen, menandakan kesehatan finansial yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *