Chengdong Lego 81,50 Juta Lembar Saham BUMI

JAKARTA – Aksi jual saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), emiten batu bara raksasa dari Grup Bakrie dan Grup Salim, oleh Chengdong Investment Corporation masih terus berlanjut, menarik perhatian para pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia. Fenomena divestasi ini menjadi sorotan utama mengingat besarnya porsi kepemilikan yang dilepaskan.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip pada Minggu (26/10/2025), entitas investasi tersebut baru saja melepas 81,50 juta lembar saham BUMI pada tanggal 23 Oktober 2025. Setelah transaksi signifikan ini, kepemilikan Chengdong atas saham BUMI kini menyusut menjadi 32,88 miliar lembar, setara dengan 8,86% dari total modal disetor perseroan.

Penjualan ini bukanlah yang pertama dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Chengdong juga tercatat telah menjual 41,33 juta lembar saham BUMI pada Selasa (21/10/2025). Secara lebih luas, dalam rentang waktu 12 Juni 2025 hingga 9 Oktober 2025, perusahaan ini telah mendivestasi sekitar 3,71 miliar lembar saham BUMI dengan harga rata-rata bervariasi antara Rp112,06 hingga Rp152,44.

Tren penjualan saham BUMI oleh Chengdong bahkan sudah berlangsung lebih lama lagi. Sejak Desember 2024 hingga Juni 2025, mereka secara bertahap melepas 2,53 miliar saham BUMI dengan kisaran harga yang juga beragam, mulai dari Rp108 hingga Rp143 per lembar. Konsistensi dalam aksi jual saham ini mengindikasikan strategi jangka panjang Chengdong.

Menanggapi rangkaian aksi jual saham ini, Chairman and Chief Executive Officer China Investment Corporation (CIC) Qingsong Zhang, induk perusahaan Chengdong Investment Corporation, menegaskan bahwa divestasi ini bukanlah bagian dari repurchase agreement, yaitu kesepakatan transaksi efek jangka pendek dengan harga yang telah ditetapkan. Qingsong Zhang secara gamblang menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki niat untuk mempertahankan pengendalian atas BUMI, mengindikasikan bahwa penjualan saham oleh Chengdong akan terus berlanjut di masa mendatang seiring dengan tujuan strategis mereka.

Lebih lanjut, Qingsong Zhang memaparkan bahwa persentase hak suara yang dimiliki oleh CIC di BUMI (melalui anak perusahaan tidak langsungnya) telah mencapai 8,99% pada tanggal 9 Oktober 2025. Penurunan ini terjadi setelah penjualan 50.846.800 saham BUMI pada tanggal tersebut dengan harga rata-rata Rp145,42, yang semakin menegaskan arah divestasi.

Di tengah berlanjutnya divestasi saham ini, pergerakan saham BUMI di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan performa positif. Pada penutupan perdagangan Jumat (24/10/2025), harga saham BUMI parkir di level Rp134, mencerminkan kenaikan 8,94% untuk periode berjalan tahun 2025. Kenaikan ini memperlihatkan adanya minat investor di tengah perubahan struktur kepemilikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *