Saham BLTZ, SMLE, PUDP, INDX Disuspensi! Analis Ungkap Strategi Jitu

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengambil langkah tegas dengan melakukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan empat saham emiten, yakni PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP), dan PT Tanah Laut Tbk (INDX). Penghentian ini berlaku mulai perdagangan sesi I hari ini, Kamis (25/9/2025).

Langkah strategis suspensi saham ini diambil menyusul lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada keempat saham tersebut. BEI menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan upaya cooling down sekaligus bentuk perlindungan fundamental bagi para investor di pasar modal, memastikan transparansi dan kehati-hatian dalam setiap keputusan investasi.

Penghentian sementara perdagangan keempat saham ini diberlakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Tujuannya jelas, yakni untuk memberikan waktu yang cukup bagi pelaku pasar agar dapat mempertimbangkan secara lebih matang seluruh informasi yang tersedia sebelum mengambil keputusan investasi terkait saham BLTZ, SMLE, PUDP, dan INDX. Dalam keterangannya pada Rabu (24/9/2025), BEI juga menekankan, “Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.”

Lonjakan harga yang drastis memang menjadi pemicu utama suspensi ini. Data dari BEI menunjukkan, saham INDX mencatat kenaikan fenomenal hingga 178,79% hanya dalam satu bulan terakhir. Tidak ketinggalan, saham SMLE melonjak 100%, PUDP meroket 108,04%, dan BLTZ ikut menguat signifikan sebesar 83,33% dalam periode yang sama, mengindikasikan adanya pergerakan harga yang tidak biasa di pasar.

Menanggapi fenomena ini, William Hartanto, seorang Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, menyatakan bahwa suspensi saham akibat kenaikan harga yang signifikan adalah hal yang wajar dan merupakan mekanisme pasar yang sehat. Menurutnya, kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan harga yang membutuhkan intervensi regulator untuk menstabilkan dan melindungi investor dari potensi gejolak yang lebih besar.

William menambahkan, berdasarkan analisis teknikal, tren keempat saham tersebut masih menunjukkan arah kenaikan. Oleh karena itu, ia melihat adanya peluang menarik bagi investor untuk strategi buy on weakness setelah suspensi dibuka. Kepada Kontan pada Kamis (25/9/2025), William secara spesifik merekomendasikan buy on weakness untuk saham BLTZ dengan target harga antara Rp 3.500 – Rp 4.000, SMLE di kisaran Rp 330 – Rp 340, PUDP dengan target Rp 500, serta INDX dengan target harga Rp 300.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap saham BLTZ, SMLE, PUDP, dan INDX mulai 25 September 2025. Suspensi ini dilakukan karena lonjakan harga kumulatif yang signifikan pada keempat saham tersebut. Tujuan dari suspensi adalah sebagai upaya cooling down dan perlindungan bagi investor, serta untuk memastikan transparansi dalam investasi.

Data BEI menunjukkan kenaikan harga yang drastis pada saham INDX, SMLE, PUDP, dan BLTZ dalam satu bulan terakhir. Seorang analis merekomendasikan strategi buy on weakness setelah suspensi dibuka, dengan target harga yang berbeda untuk setiap saham. Suspensi ini dianggap sebagai mekanisme pasar yang sehat untuk menstabilkan dan melindungi investor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *