Shoesmart.co.id JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) secara resmi menetapkan peringkat idAAA untuk PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh obligasi yang diterbitkannya, serta idAAA(sy) untuk sukuk perseroan. Dengan prospek yang dinyatakan stabil, keputusan ini menegaskan posisi kuat operator bandara terbesar di Indonesia tersebut.
Qorri Aina dan Tsanya Chindra, analis Pefindo, menjelaskan dalam keterangan resmi pada Jumat (12/9/2025) bahwa penetapan peringkat idAAA ini utamanya dilandasi oleh potensi dukungan yang sangat kuat dari induk perusahaan, yaitu PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Tak hanya itu, profil kredit Angkasa Pura Indonesia secara mandiri juga ditopang oleh fondasi kompetitif yang solid sebagai operator bandara terbesar di Tanah Air, disertai dengan pencapaian margin laba yang kokoh.
Pefindo Beri Peringkat idAAA untuk Obligasi I 2020 Ketrosden Triamitra (KETR)
Meskipun demikian, Pefindo juga mencermati beberapa faktor pembatas yang berpotensi memengaruhi peringkat Angkasa Pura Indonesia. Hal ini mencakup risiko eksposur terhadap gangguan perjalanan yang mungkin timbul akibat peristiwa tak terduga. Penurunan peringkat bisa terjadi apabila kapasitas InJourney sebagai induk perusahaan dalam memberikan dukungan melemah secara signifikan. Selain itu, tekanan juga dapat muncul jika tingkat kepentingan Angkasa Pura Indonesia bagi induk berkurang, misalnya akibat penurunan kontribusi finansial atau pengurangan kepemilikan saham oleh InJourney secara substansial.
Sebagai informasi tambahan, Angkasa Pura Indonesia merupakan entitas yang baru berdiri pada September 2024, lahir dari proses merger dua operator bandara BUMN. Saat ini, perseroan bertanggung jawab atas manajemen bandara di 37 lokasi strategis di seluruh Indonesia. Per 30 Juni 2025, struktur kepemilikan saham menunjukkan bahwa PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) menguasai hampir 100% saham, sementara Pemerintah Indonesia memiliki dua saham Dwiwarna sebagai bentuk kepemilikan negara.
Pefindo Beri Peringkat idA+ untuk Summarecon Agung (SMRA), Prospek Stabil