TEBING TINGGI — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatra Utara baru-baru ini meresmikan Galeri Investasi yang inovatif di Mal Pelayanan Publik Tebing Tinggi, Sumatra Utara. Inisiatif kolaboratif ini, yang melibatkan OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), MNC Sekuritas, dan Pemerintah Daerah, dirancang untuk secara signifikan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di sektor pasar modal.
Peresmian Galeri Investasi ini menandai tonggak sejarah penting sebagai fasilitas kedua yang beroperasi di lingkungan pemerintah daerah di Sumut, setelah Kabupaten Langkat, sekaligus melengkapi jaringan yang telah ada di berbagai kampus. Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien, menekankan bahwa kehadiran galeri ini bertujuan untuk membuka lebih luas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, terutama dalam lingkup pasar modal. Beliau berharap, fasilitas ini tidak hanya menjadi sarana edukasi dan literasi keuangan, tetapi juga tempat untuk simulasi praktik investasi yang cerdas dan bertanggung jawab di pasar modal.
Minat masyarakat Tebing Tinggi terhadap investasi di pasar modal memang menunjukkan tren peningkatan yang menggembirakan. Data OJK mencatat, hingga Agustus 2025, jumlah rekening Single Investor Identification (SID) dari warga Tebing Tinggi telah mencapai 12.844, menunjukkan pertumbuhan sebesar 14,62 persen dibandingkan posisi Desember 2024. Angka ini, menurut Khoirul, adalah indikator kuat dari semangat masyarakat Tebing Tinggi untuk terlibat dalam dunia investasi. Peningkatan ini sejalan dengan upaya OJK melalui program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang terus mendorong pemanfaatan produk dan layanan pasar modal. Selain itu, sektor keuangan daerah juga menunjukkan performa solid dengan 1,3 juta rekening dana pihak ketiga (DPK) perbankan dan 66.674 rekening pembiayaan yang tercatat hingga September 2025, merefleksikan tingginya kepercayaan publik terhadap lembaga jasa keuangan serta kontribusinya pada ekonomi lokal.
Wali Kota Tebing Tinggi, Iman Irdian Saragih, menyambut baik kolaborasi antara OJK dan BEI ini, yang dinilainya krusial dalam memperluas pemahaman masyarakat mengenai investasi. Ia mengungkapkan harapannya bahwa dengan adanya Galeri Investasi, warga akan semakin cerdas dalam berinvestasi, tidak hanya untuk kesejahteraan pribadi di masa depan, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Senada dengan itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan komitmen bursa untuk menjangkau masyarakat lebih luas, seraya mengingatkan pentingnya pemahaman yang mendalam sebelum melangkah ke dunia investasi. Jeffrey optimis bahwa Pasar Modal Indonesia adalah milik semua orang, memungkinkan siapa pun, bahkan dengan modal kecil, untuk menjadi investor dan pemilik perusahaan.
Di tengah semangat investasi yang membara, Khoirul Muttaqien juga menyerukan kewaspadaan tinggi terhadap berbagai bentuk kejahatan digital yang marak menyasar layanan keuangan. Modus-modus penipuan seperti phishing, investasi ilegal, pinjaman online ilegal, hingga judi online berkedok permainan digital menjadi ancaman serius yang harus diwaspadai masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi legalitas lembaga keuangan melalui kanal resmi OJK. “Cek legalitas lembaga keuangan, jangan mudah tergiur imbal hasil tinggi, serta melaporkan permasalahan dengan LJK melalui Kontak OJK 157,” tegas Khoirul. Untuk pelaporan aktivitas keuangan ilegal, masyarakat dapat memanfaatkan Sistem Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (SIPASTI) dan kanal Indonesia Anti-Scam Centre.
Dengan hadirnya Galeri Investasi di Tebing Tinggi ini, OJK berharap fasilitas tersebut akan menjadi katalisator bagi pembentukan budaya investasi yang sehat dan bertanggung jawab. Diharapkan, seluruh lapisan masyarakat, khususnya pelajar, mahasiswa, dan aparatur pemerintahan, akan memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang pentingnya berinvestasi secara cerdas demi masa depan yang lebih baik.