JAKARTA – Kinerja unitlink berbasis saham menunjukkan korelasi yang erat dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini ditekankan oleh PT Zurich Topas Life (Zurich Life) melalui Chief Investment Officer mereka, Santy Gui, yang menjelaskan bahwa dinamika IHSG secara langsung memengaruhi performa sub-dana saham dalam produk unitlink.
Santy Gui menguraikan lebih lanjut, tren positif IHSG membuka peluang lebih besar bagi nasabah yang berinvestasi pada unitlink untuk mengoptimalkan potensi imbal balik yang menarik, terutama bagi mereka dengan tujuan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, nasabah yang memilih unitlink berbasis saham umumnya memiliki profil investasi jangka panjang serta preferensi tingkat risiko yang tinggi, artinya mereka siap menghadapi fluktuasi nilai demi potensi pertumbuhan hasil investasi yang lebih substansial.
Prospek unitlink berbasis saham di masa depan diproyeksikan tetap kuat oleh Santy, didukung oleh optimisme terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia. Secara keseluruhan, prospek unitlink juga dinilai sangat menjanjikan, mengingat kebutuhan nasabah yang terus berkembang akan produk proteksi yang disertai komponen investasi. Santy menyatakan, “Jika dikembangkan secara tepat dan disesuaikan dengan profil risiko serta tujuan keuangan nasabah, unitlink tetap memiliki potensi untuk tumbuh dan memberikan nilai tambah.” Proyeksi ini sejalan dengan kinerja Zurich Life yang mencatat pertumbuhan nilai investasi sebesar 18,24% per Juli 2025, serta peningkatan pendapatan premi sebesar 13% di Semester I.
Data dari Infovesta menunjukkan pergeseran positif dalam kinerja unitlink. Secara year to date (ytd) hingga September 2025, return unitlink berbasis saham berhasil mengungguli unitlink berbasis pendapatan tetap. Rata-rata return unitlink berbasis saham tercatat sebesar 5,86%, sedikit lebih tinggi dibandingkan unitlink berbasis pendapatan tetap yang meraih 5,78%.
Capaian impresif ini menandai pembalikan tren, mengingat pada Agustus 2025, rata-rata return unitlink berbasis saham masih tertinggal jauh dengan angka 3,09%, sementara unitlink pendapatan tetap mencatatkan 5,17%. Peningkatan signifikan dalam waktu singkat ini berhasil menarik perhatian di kalangan investor.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, menjelaskan bahwa moncernya kinerja unitlink berbasis saham ini tak terlepas dari membaiknya kondisi pasar modal Indonesia secara menyeluruh. Arjun mengidentifikasi beberapa faktor pemicu, termasuk kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) serta adanya suntikan dana dari pemerintah ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). “Adanya hal itu mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga return unitlink saham juga mengalami dampak positif,” ungkap Arjun pada Selasa (7/10/2025).
Di samping itu, data Infovesta juga merinci performa kategori unitlink lainnya. Per September 2025, unitlink berbasis campuran menunjukkan kinerja paling superior dengan rata-rata return sebesar 6,61%. Sementara itu, unitlink pasar uang mencatatkan return sebesar 3,35% pada periode yang sama. Dengan beragamnya pilihan dan prospek yang menjanjikan, investasi unitlink terus menjadi instrumen relevan bagi para investor di pasar keuangan Indonesia.
Ringkasan
Kinerja unitlink berbasis saham berkorelasi erat dengan IHSG, dimana tren positif IHSG membuka peluang imbal balik menarik bagi investor jangka panjang. Unitlink saham cocok untuk profil risiko tinggi yang siap menghadapi fluktuasi demi potensi pertumbuhan investasi, dan diproyeksikan tetap kuat seiring pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Data Infovesta menunjukkan bahwa return unitlink saham secara year to date hingga September 2025 berhasil unggul dari unitlink pendapatan tetap, mencapai 5,86%. Peningkatan ini didorong oleh membaiknya pasar modal Indonesia akibat kebijakan pemangkasan suku bunga BI dan suntikan dana pemerintah ke Himbara.