IHSG Berpotensi Melemah, Cermati Saham Rekomendasi Analis, Rabu (8/10)

JAKARTA – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menorehkan catatan positif, melanjutkan momentum penguatan pada perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025. Indeks acuan pasar saham Indonesia ini berhasil ditutup menguat 0,36%, menembus level 8.169. Bahkan, sepanjang sesi perdagangan, IHSG sempat mencetak rekor intraday tertinggi baru di posisi 8.217, memancarkan optimisme di kalangan investor.

IHSG Berpotensi Lanjut Menguat di Tengah Sentimen Positif

Penguatan signifikan IHSG ini tidak lepas dari berbagai sentimen positif yang mewarnai pasar modal. Oktavianus Audi, VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas, menyoroti respons pasar terhadap penguatan nilai tukar rupiah yang impresif terhadap dolar AS, memberikan angin segar bagi kinerja domestik. Selain itu, dari sisi teknikal, penutupan IHSG pada sesi tersebut membentuk pola candlestick spinning top, yang mengindikasikan potensi pergerakan harga yang lebih dinamis ke depan.

Dukungan fundamental juga datang dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, mengungkapkan bahwa kenaikan IHSG turut dipicu oleh optimisme Bank Dunia yang meningkatkan estimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari 4,7% menjadi 4,8% secara tahunan (yoy). Proyeksi positif ini juga dipertahankan untuk tahun berikutnya.

“Perbaikan outlook ekonomi Indonesia sejalan dengan proyeksi kawasan Asia Timur dan Pasifik yang lebih baik dari perkiraan April 2025, meskipun masih sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2024,” jelas Alrich. Kebijakan pemerintah yang tidak menaikkan tarif listrik pada kuartal IV juga turut menyumbangkan sentimen positif, karena langkah ini diyakini akan menjaga daya beli masyarakat dan menopang konsumsi domestik.

Proyeksi Teknis: Antara Sinyal Bullish dan Potensi Fluktuasi

Secara teknikal, optimisme terhadap IHSG kian diperkuat dengan indikator stochastic RSI yang telah berada di area pivot, menurut pengamatan Alrich Paskalis Tambolang. Peluang terbentuknya golden cross pada MACD juga menjadi sinyal awal tren bullish yang menjanjikan. “Jika IHSG mampu bertahan di atas level krusial 8.200–8.217 dengan dukungan volume transaksi yang solid, sinyal bullish akan semakin kuat dan meyakinkan,” kata Alrich, memberikan panduan bagi investor untuk memantau pergerakan selanjutnya.

Meski demikian, Oktavianus Audi dari Kiwoom Sekuritas memberi catatan penting mengenai potensi pergerakan IHSG yang fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan selanjutnya. Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam kisaran support 8.120 dan resistance 8.215. Peringatan ini didasari oleh indikator RSI yang sudah mendekati area overbought, menunjukkan potensi koreksi jangka pendek setelah reli yang kuat. Hal ini mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati di tengah optimisme pasar.

Menjelang sesi perdagangan berikutnya, fokus pasar juga akan tertuju pada rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025. Data ini diharapkan dapat memberikan petunjuk tambahan mengenai sentimen konsumen dan arah pergerakan IHSG selanjutnya.

Bagi para investor yang mencari peluang di tengah dinamika pasar, Oktavianus Audi merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk strategi harian. Untuk Astra Otoparts (AUTO), disarankan trading buy dengan level support di Rp 2.300 dan resistance di Rp 2.500. Sementara itu, untuk Avia Avian (AVIA), rekomendasi adalah buy on break dengan level support Rp 400 dan resistance Rp 466. Investor diimbau untuk mencermati level-level ini dalam mengambil keputusan investasi.

AUTO Chart by TradingView

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *