Shoesmart.co.id JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR), emiten pertambangan terkemuka, mengumumkan hasil kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2025. Laporan tersebut menampilkan performa yang kurang menggembirakan, di mana perusahaan menghadapi tekanan signifikan pada sejumlah indikator keuangan utamanya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan BSSR pada semester I-2025 tercatat sebesar US$ 326,38 juta. Angka ini menandai penurunan tajam sebesar 32,36% secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai US$ 482,51 juta. Kontraksi penjualan ini menjadi perhatian utama bagi investor BSSR.
Penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh pasar luar negeri. Penjualan BSSR ke pasar global terkoreksi 42,23% yoy, merosot dari US$ 396,46 juta pada semester I-2024 menjadi US$ 229,02 juta pada semester I-2025. Sebaliknya, pasar domestik menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan 13,17% yoy, mencapai US$ 97,37 juta dari sebelumnya US$ 86,04 juta. Meskipun demikian, pertumbuhan di pasar Indonesia belum mampu menopang penurunan signifikan dari pasar ekspor.
Fore Kopi (FORE) Suntik Modal Rp 12,16 Miliar ke Fore Bakery Indonesia
Sejalan dengan penurunan penjualan, BSSR juga berhasil menekan beban pokok penjualan. Pada semester I-2025, beban pokok penjualan tercatat sebesar US$ 220,25 juta, berkurang 29,40% yoy dari US$ 311,95 juta pada semester I-2024. Meskipun ada efisiensi dalam biaya produksi, dampaknya terhadap profitabilitas tetap terbatas mengingat penurunan pendapatan yang lebih besar.
Akibatnya, laba bruto BSSR tergerus cukup dalam, yakni 37,78% yoy, menjadi US$ 106,13 juta pada semester I-2025, dibandingkan US$ 170,56 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tren pelemahan ini berlanjut ke bawah, dengan laba usaha BSSR yang juga menurun 45,20% yoy menjadi US$ 56,50 juta, dari US$ 103,11 juta pada semester I-2024.
Hingga akhir semester I-2025, laba bersih BSSR yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$ 49,67 juta. Angka ini mencerminkan penurunan substansial sebesar 38,19% yoy dibandingkan laba bersih perusahaan pada semester I-2024 yang mencapai US$ 80,36 juta, mengindikasikan tekanan profitabilitas yang signifikan pada kinerja keuangan BSSR.
Meskipun performa pendapatan dan laba menurun, BSSR berhasil mencatatkan peningkatan pada total aset. Pada akhir semester I-2025, total aset perusahaan mencapai US$ 419,46 juta, tumbuh 9,49% dibandingkan total aset pada akhir 2024 yang sebesar US$ 383,12 juta. Peningkatan ini menunjukkan ekspansi atau penataan ulang struktur aset PT Baramulti Suksessarana Tbk.
Struktur aset BSSR pada akhir semester I-2025 tersebut terdiri atas liabilitas sebesar US$ 125,74 juta dan ekuitas sebesar US$ 293,72 juta. Meskipun ada tantangan dalam profitabilitas, pertumbuhan aset dapat menjadi sinyal positif bagi prospek jangka panjang perusahaan, meskipun perlu diimbangi dengan perbaikan kinerja operasional.
Angkat Manajemen Baru, Bangun Karya (KRYA) Resmi Masuk Bisnis Kendaraan Listrik
Ringkasan
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) mencatatkan penurunan penjualan sebesar 32,36% menjadi US$ 326,38 juta pada semester I-2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan di pasar luar negeri sebesar 42,23%, meskipun pasar domestik mengalami pertumbuhan sebesar 13,17%. Akibat penurunan penjualan ini, laba bruto perusahaan juga tergerus sebesar 37,78%.
Penurunan penjualan berdampak pada penurunan laba bersih BSSR yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 38,19% menjadi US$ 49,67 juta. Meskipun laba menurun, BSSR berhasil meningkatkan total asetnya sebesar 9,49% menjadi US$ 419,46 juta pada akhir semester I-2025. Kenaikan aset ini diiringi dengan struktur aset yang terdiri dari liabilitas sebesar US$ 125,74 juta dan ekuitas sebesar US$ 293,72 juta.