Wall Street Catat Rekor Baru, Didukung Inflasi Lebih Rendah dan Laporan Laba Positif

Shoesmart.co.id JAKARTA. Pasar modal Amerika Serikat mengakhiri pekan dengan gemilang, di mana tiga indeks saham utamanya, yakni S&P 500, Nasdaq, dan Dow Jones Industrial Average, berhasil mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa pada Jumat (25/10/2025). Pendorong utama lonjakan optimisme ini adalah data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan serta serangkaian laporan laba perusahaan yang melampaui ekspektasi, sekaligus membuka jalan bagi ekspektasi laporan laba besar minggu depan dan potensi pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve.

Kinerja mingguan juga sangat impresif. S&P 500 dan Nasdaq masing-masing membukukan kenaikan persentase mingguan terbesar sejak Agustus, menegaskan kekuatan momentum pasar. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average tidak ketinggalan, mencatatkan lonjakan Jumat-ke-Jumat terbesar yang terlihat sejak Juni, merefleksikan sentimen positif yang meluas di bursa saham AS.

Inflasi AS Lebih Rendah, Tekanan Tarif Mereda

Departemen Tenaga Kerja AS baru-baru ini melaporkan Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan September. Meskipun angkanya masih tinggi, CPI tercatat sedikit lebih rendah dari perkiraan analis. Kabar baik ini sontak meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi dampak tarif yang berlebihan pada inflasi, dan kini hampir memastikan kemungkinan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang akan datang minggu depan.

Laporan CPI ini menjadi salah satu dari sedikit data resmi AS yang tersedia untuk umum, mengingat sebagian besar rilis ekonomi lainnya tertunda akibat penutupan pemerintah sementara yang disebabkan oleh kebuntuan anggaran di Kongres. Menanggapi perkembangan ini, Ryan Detrick, kepala analis pasar di Carson Group, Omaha, menyatakan, “Kami mendapatkan kabar baik di sektor inflasi. Data CPI yang relatif ramah ini membuka peluang pemotongan suku bunga The Fed minggu depan dan kemungkinan berlanjut di bulan Desember.” Sentimen pasar pun semakin positif dengan prospek kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Musim Laporan Laba Kuartal Ketiga Meningkat Pesat

Tidak hanya inflasi, musim laporan laba kuartal ketiga juga menjadi katalis kuat bagi pasar. Kini memasuki fase tersibuknya, 143 perusahaan yang terdaftar di S&P 500 telah merilis hasilnya, menurut data LSEG. Analis memperkirakan pertumbuhan laba S&P 500 untuk kuartal ketiga mencapai 10,4% secara tahunan (YoY), angka yang lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 8,8% pada 1 Oktober.

Keberhasilan perusahaan melampaui ekspektasi sangat mencolok. Ryan Detrick menambahkan, “Musim laporan laba ini berjalan spektakuler. Sebanyak 87% perusahaan melampaui ekspektasi laba dan 83% melampaui ekspektasi pendapatan, yang menjelaskan reli pasar tahun ini dan membuka peluang akhir tahun yang kuat.” Hasil yang menggembirakan ini semakin memupuk kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi dan kinerja korporasi.

Sorotan pasar juga tertuju pada minggu depan, dengan sederet perusahaan-perusahaan besar yang akan melaporkan laba. Di antaranya adalah raksasa teknologi seperti Meta Platforms, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Apple, yang merupakan lima dari kelompok ‘Magnificent Seven’. Selain itu, perusahaan industri besar seperti Caterpillar dan Boeing juga akan menjadi fokus perhatian, memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kesehatan sektor-sektor kunci ekonomi.

Pergerakan Indeks dan Saham Pilihan

Pada penutupan perdagangan Jumat, indeks-indeks utama mencatatkan kenaikan signifikan:

  • Dow Jones menguat 472,51 poin atau (+1,01%), ditutup di 47.207,12.
  • S&P 500 naik 53,25 poin atau (+0,79%), mencapai 6.791,69.
  • Nasdaq melonjak 263,07 poin atau (+1,15%), mengakhiri perdagangan di 23.204,87.

Wall Street Cetak Rekor Tertinggi, Inflasi Moderat Picu Harapan Penurunan Suku Bunga

Beberapa saham individu menunjukkan pergerakan menarik:

  • Alphabet (GOOGL) naik 2,7% setelah Anthropic memperluas kerja sama penggunaan chip AI Google, menyoroti optimisme terhadap teknologi kecerdasan buatan.
  • Coinbase Global (COIN) melonjak 9,8% setelah JPMorgan menaikkan ratingnya menjadi overweight, menandakan kepercayaan terhadap prospek platform aset kripto tersebut.
  • Deckers Outdoor (DECK), di sisi lain, turun 15,2% akibat perkiraan penjualan tahunan yang di bawah ekspektasi pasar, menunjukkan sensitivitas investor terhadap panduan perusahaan.
  • Ford (F) memimpin kenaikan dengan lonjakan 12,2% setelah melampaui ekspektasi laba kuartal ketiga secara signifikan, menegaskan pemulihan sektor otomotif.
  • Alaska Air (ALK) turun 6,1% setelah memangkas proyeksi tahunan, menimbulkan kekhawatiran akan prospek industri penerbangan.

Kinerja Buruk Tesla dan IBM Menekan Bursa Wall Street

Di NYSE, saham yang naik lebih banyak dibandingkan yang turun, dengan rasio 2,18:1, dan 540 saham mencatat rekor tertinggi baru. Sementara di Nasdaq, 3.193 saham menguat dan 1.450 saham melemah, dengan rasio 2,2:1. Volume perdagangan keseluruhan mencapai 19,04 miliar saham, sedikit lebih rendah dibanding rata-rata 20 hari terakhir yang sebesar 20,75 miliar, menunjukkan bahwa meskipun euforia terjadi, volume tetap solid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *