Wall Street Bergerak Tipis, Investor Tunggu Laporan Ritel dan Pidato Powell

NEW YORK. Pasar saham Wall Street memulai pekan ini dengan pergerakan yang cenderung hati-hati, hanya mencatat kenaikan tipis setelah performa kuat di minggu sebelumnya. Para investor kini menanti dengan seksama rilis laporan keuangan dari perusahaan ritel besar serta pidato penting dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang diyakini akan memberikan arah bagi pasar.

Pada pembukaan perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 45 poin atau 0,1%, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite nyaris tidak bergerak dari posisi penutupan. Situasi ini, diperparah dengan kontrak berjangka saham yang cenderung stagnan, mencerminkan ketidakpastian investor menjelang pengumuman-pengumuman krusial sepanjang minggu ini.

Di tengah suasana tersebut, saham Novo Nordisk melonjak lebih dari 4%. Lonjakan ini terjadi setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan persetujuan percepatan untuk obat obesitas andalan mereka, Wegovy. Kini, Wegovy juga dapat digunakan untuk mengobati steatohepatitis terkait disfungsi metabolik (MASH) pada orang dewasa dengan fibrosis hati sedang hingga lanjut. Kepala ilmuwan Novo Nordisk, Holst Lange, menegaskan bahwa persetujuan Wegovy untuk MASH ini menghadirkan pengobatan baru yang tidak hanya menghentikan aktivitas penyakit, tetapi juga membantu memulihkan kerusakan hati.

Fokus pasar juga tertuju pada serangkaian laporan keuangan ritel yang akan dirilis, termasuk dari Home Depot, Lowe’s, Walmart, dan Target. Hasil laporan-laporan ini sangat dinantikan karena akan memberikan indikasi penting mengenai kondisi dan kinerja konsumen AS di tengah dinamika ekonomi saat ini. Selain itu, perhatian besar beralih ke simposium tahunan kebijakan ekonomi The Fed di Jackson Hole, Wyoming, yang dijadwalkan berlangsung minggu ini. Investor berharap mendapatkan petunjuk yang lebih jelas mengenai arah suku bunga ke depan. Berdasarkan perangkat FedWatch CME, kontrak berjangka dana Fed saat ini menunjukkan kemungkinan hampir 85% bahwa bank sentral akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya di bulan September.

Pergerakan serupa juga terlihat di pasar Asia-Pasifik, dengan sebagian besar indeks ditutup menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,77% mencapai level tertinggi sepanjang masa 43.714,31, didorong oleh sektor konsumen siklikal, kesehatan, dan industri. Saham Suzuki Motor Corp memimpin penguatan dengan melonjak 10,2%, diikuti Isetan Mitsukoshi Holdings naik 7,79%, dan CyberAgent Inc naik 7,67%. Sementara itu, Indeks Topix Jepang juga menguat 0,43% menjadi 3.120,96. Di Taiwan, Indeks Taiex menutup perdagangan di level 24.482,52, melampaui rekor penutupan sebelumnya pada Juli 2024. Pasar India juga cerah, dengan Indeks Nifty 50 dan BSE Sensex masing-masing naik 1,21% dan 1,06%, dipicu oleh rencana pemangkasan pajak barang dan jasa untuk mobil kecil berbahan bakar bensin dan diesel. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 ditutup naik tipis 0,23% ke level 8.959,39.

Namun, tidak semua pasar menunjukkan penguatan. Di Korea Selatan, Indeks Kospi turun 1,5% menjadi 3.177,28, sementara Kosdaq menurun 2,11% menjadi 798,05. Di sisi lain, Indeks CSI 300 Tiongkok Daratan naik 0,88% ke level tertinggi sejak Oktober 2024 di 4.239,41, sedangkan Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,37% menjadi 25.176,85.

Sebagai konteks, ketiga indeks utama AS mencatatkan penguatan kedua berturut-turut pada pekan sebelumnya. Dow Jones naik 1,7%, S&P 500 naik 0,9%, dan Nasdaq Composite naik 0,8%. Saham berkapitalisasi kecil juga menunjukkan kinerja yang lebih baik, seiring dengan ekspektasi investor terhadap kemungkinan penurunan suku bunga The Fed.

Selain pasar saham, aset kripto juga mengalami koreksi. Bitcoin turun 2% ke US$ 115.255,70, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 124.496 minggu lalu. Demikian pula, Ether merosot 4% menjadi US$4.283,15. Saham-saham yang terkait dengan kripto turut mengalami tekanan, di antaranya Bitmine Immersion turun 6% dan SharpLink Gaming turun 3%.

Pada akhirnya, investor akan terus memantau perkembangan terkini dari laporan ritel, pidato Jerome Powell, dan dinamika pasar global sebagai acuan utama untuk menentukan arah pergerakan pasar di sisa minggu ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *