MALANG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang terus gencar mengampanyekan penggunaan QRIS, baik fitur tap maupun scan, sebagai upaya meningkatkan transaksi digital dan pemahaman masyarakat. Inisiatif ini diwujudkan melalui program unggulan QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025.
Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo, menjelaskan bahwa QRIS Jelajah Budaya Indonesia (QJI) 2025 merupakan sebuah kampanye tahunan Bank Indonesia yang secara strategis mengintegrasikan edukasi sistem pembayaran digital dengan misi pelestarian kekayaan budaya Nusantara. Program ini dirancang untuk menciptakan sinergi antara kemajuan teknologi dan warisan lokal.
Dalam pelaksanaannya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang berkolaborasi dengan 21 generasi muda yang penuh kreativitas dan inovasi. Mereka terbagi dalam tujuh tim QJI yang bertugas menggelar serangkaian misi edukatif dan interaktif. “Kami menggandeng generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam menyosialisasikan pentingnya QRIS sekaligus melestarikan budaya,” ujar Dedy, Minggu (24/8/2025).
Tujuan utama dari kampanye ini adalah memperluas pemahaman masyarakat mengenai kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran nontunai, khususnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Edukasi ini diharapkan menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Kegiatan edukasi QRIS menjangkau lintas generasi, mulai dari baby boomers hingga Gen Z. Lebih dari 230 pengunjung Car Free Day (CFD) diajak langsung untuk mempraktikkan transaksi digital melalui fitur tap dan scan QRIS. Tidak hanya untuk transaksi jual beli, kemudahan QRIS juga dimanfaatkan untuk berdonasi, termasuk kepada PMI Kota Malang dan Masjid Agung Jami Kota Malang.
Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi masyarakat, setiap peserta mendapatkan suvenir menarik berupa sembako, jas hujan, dan payung. Antusiasme warga yang begitu tinggi mencerminkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya digitalisasi dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin menunjukkan bahwa QRIS bukan hanya milik kaum muda, tapi bisa digunakan oleh semua kalangan untuk kemudahan transaksi,” tegas Dedy.
Kegiatan ini disinergikan dengan berbagai inisiatif strategis Bank Indonesia lainnya, seperti BI-FAST, Kartu Kredit Indonesia (KKI), Elektronifikasi, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT), serta program Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. Literasi digital dan perlindungan konsumen menjadi fondasi utama dalam mendorong ekosistem keuangan yang aman, efisien, dan inklusif.
Lebih lanjut, KPwBI Malang juga berkolaborasi erat dengan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Malang, Bapenda Kota Malang, serta BPD Jawa Timur Cabang Malang. Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong pembayaran pajak daerah melalui kanal QRIS, memberikan kemudahan bagi masyarakat. Sebagai insentif tambahan, warga yang melakukan transaksi pembayaran pajak digital juga mendapatkan sembako.
Yang membedakan QJI 2025 dari tahun-tahun sebelumnya adalah misi budaya yang menyentuh hati dan sarat makna. Tim QJI berhasil mengajak pengunjung CFD untuk mengikuti flashmob tarian daerah dari berbagai penjuru Indonesia, meliputi Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan, Bali, Maluku, Minang, hingga Papua. Lantunan musik tradisional yang syahdu dan gerakan tari yang energik berhasil memikat perhatian warga, menciptakan harmoni yang indah antara kemajuan teknologi dan pelestarian warisan budaya.
Menurut Dedy, kegiatan di CFD Malang ini merupakan misi kelima dari rangkaian panjang perjalanan QJI 2025 yang diselenggarakan KPwBI Malang. Sebelumnya, tim telah menyambangi beberapa lokasi ikonik dan strategis:
Kayutangan Heritage, Malang (12 Agustus 2025)
Kota Santri Pasuruan (15 Agustus 2025)
Kabupaten Probolinggo (16 Agustus 2025)
Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (17 Agustus 2025)
“Setiap lokasi membawa cerita dan semangat tersendiri, memperkuat komitmen Bank Indonesia dalam membangun ekosistem pembayaran digital yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal,” pungkas Dedy. (K24)
: Penyaluran KUR di Wilayah Kerja KPPN Malang Tembus Rp3,28 Triliun
: Realisasi TKD di Malang Capai Rp4,8 Triliun, Hampir 55% per Juli 2025