Shoesmart.co.id JAKARTA — Pergerakan pasar modal Indonesia pada Selasa, 19 Agustus 2025, menunjukkan dinamika yang menarik. Indeks Bisnis-27 tercatat ditutup melemah, sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, di tengah tekanan jual tersebut, beberapa saham unggulan seperti INKP, SCMA, dan BRPT berhasil mempertahankan momentum positif dan menguat signifikan.
Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Bisnis-27, yang merupakan hasil kolaborasi BEI dengan harian Bisnis Indonesia, mengakhiri sesi perdagangan dengan koreksi 0,53% ke level 527,94. Dari total konstituen indeks ini, sebanyak 10 saham terpantau menguat, sementara 16 saham bergerak turun, dan satu saham lainnya tetap stagnan, mencerminkan sentimen pasar yang cenderung berhati-hati.
Kinerja impresif ditunjukkan oleh PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) yang memimpin daftar saham penguat dengan melonjak 21,37% dan menutup perdagangan di harga Rp284. Diikuti oleh PT Astra International Tbk. (ASII) yang berhasil mengukir kenaikan 9,95% menjadi Rp5.525 per saham. Surya Citra Media Tbk. – TradingView Tren positif juga menyelimuti saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) dengan kenaikan 6,71% menuju Rp1.590, serta PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) yang menguat 2,03% ke level Rp1.760 per saham.
Kendati demikian, sejumlah saham papan atas tidak mampu menghindari tekanan. PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) tercatat mengalami koreksi sebesar 3,17% menjadi Rp1.220, diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang turun 3,10% ke level Rp2.810. Sektor perbankan, yang merupakan salah satu penopang utama IHSG, juga menunjukkan pelemahan signifikan. Saham-saham bank besar seperti BBCA (-2,30%), BBRI (-1,94%), BBNI (-0,92%), BMRI (-1,03%), dan BRIS (-0,36%) kompak berada di zona merah.
Secara keseluruhan, IHSG sendiri menutup hari perdagangan dengan penurunan 0,45% atau setara 35,43 poin, mengakhiri sesi di posisi 7.862,95. Sepanjang hari, indeks komposit dibuka pada level 7.905,356 dan sempat menyentuh puncaknya di 7.931,76. Dari total saham yang diperdagangkan, 427 saham mengalami peningkatan, 251 saham melemah, dan 278 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar atau market cap pasar modal Indonesia tercatat mencapai Rp14.164 triliun.
Menanggapi kondisi pasar, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memberikan pandangannya. Menurutnya, IHSG sempat ditutup melemah tipis 0,09% ke 7.891,04 pada sesi I perdagangan hari ini. Analisis teknikal menunjukkan indikator MACD yang histogramnya mulai melandai, mengindikasikan potensi perubahan tren. Ditambah lagi, indikator Stochastic RSI yang telah berada di area overbought dengan potensi terbentuknya death cross, memberikan sinyal kehati-hatian.
Berdasarkan indikator-indikator teknikal tersebut, Valdy Kurniawan memperkirakan pergerakan IHSG pada sesi II perdagangan akan berada dalam rentang konsolidasi antara level 7.800 hingga 7.900, menandakan periode tanpa arah yang jelas bagi pasar.
_____
: Waskita Karya (WSKT) Gelar RUPSLB, Bahas Perubahan Manajemen
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.