Rupiah Perkasa! Tutup di Rp 16.362, Dolar AS Bertekuk Lutut?

Nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan kinerja impresif dengan terus menguat hingga penutupan perdagangan pada Rabu, 6 Agustus 2024. Pada akhir hari, rupiah berhasil bertengger di level Rp 16.362 per dolar Amerika Serikat (AS), menandai sebuah rebound positif.

Penguatan ini mencerminkan kenaikan sebesar 0,17% yang signifikan dibandingkan dengan posisi penutupan sehari sebelumnya, di mana rupiah sempat berada di level Rp 16.390 per dolar AS. Capaian ini menegaskan tren positif nilai tukar rupiah hari ini.

Sementara rupiah menikmati penguatan, pergerakan mata uang di Asia lainnya menunjukkan dinamika yang beragam hingga pukul 15.00 WIB. Beberapa mata uang mencatat kenaikan, sementara yang lain mengalami tekanan.

Di antara deretan mata uang yang menguat, peso Filipina memimpin dengan lonjakan impresif 0,25%, menjadikannya mata uang dengan penguatan terbesar di Asia. Mengikuti jejaknya, rupee India berhasil terkerek 0,15%, diikuti oleh dolar Singapura yang naik 0,05%. Selanjutnya, yen Jepang juga menunjukkan penguatan tipis 0,03%, serta baht Thailand yang nyaris stabil dengan kenaikan 0,006% terhadap the greenback atau dolar AS.

Di sisi lain, tidak semua mata uang Asia bernasib sama. Won Korea Selatan tercatat sebagai mata uang dengan pelemahan terdalam, anjlok 0,3% terhadap dolar AS. Tekanan juga dialami oleh dolar Taiwan yang ditutup ambles 0,13% dan yuan China yang tertekan 0,08%. Selain itu, ringgit Malaysia mengalami penurunan 0,05%, dan dolar Hong Kong juga terlihat melemah tipis 0,003% pada penutupan perdagangan sore ini.

Ringkasan

Pada tanggal 6 Agustus 2024, rupiah menguat di pasar spot dan ditutup pada level Rp 16.362 per dolar AS, naik 0,17% dibandingkan hari sebelumnya. Penguatan rupiah ini terjadi di tengah dinamika pergerakan mata uang Asia lainnya yang beragam.

Peso Filipina memimpin penguatan mata uang Asia, sementara won Korea Selatan mengalami pelemahan terdalam. Mata uang lain seperti rupee India, dolar Singapura, yen Jepang, dan baht Thailand juga mengalami kenaikan tipis terhadap dolar AS, sedangkan dolar Taiwan, yuan China, ringgit Malaysia, dan dolar Hong Kong mengalami penurunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *