Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu, 27 Agustus 2025, mencapai 24 poin (0,14 persen), dibuka pada angka Rp16.323 per dolar AS. Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, mengaitkan pelemahan ini dengan meningkatnya ketegangan politik dan moneter di Amerika Serikat.
Ketegangan tersebut berpusat pada keputusan kontroversial Presiden Donald Trump yang memecat Gubernur Federal Reserve (The Fed), Lisa Cook. Cook menolak pemecatan tersebut, menekankan bahwa Trump tidak memiliki wewenang untuk melakukan hal itu. Peristiwa ini memicu kekhawatiran akan tergerusnya independensi The Fed, sebuah lembaga yang vital dalam menentukan kebijakan moneter AS.
Meskipun potensi gugatan hukum dapat membatasi dampak langsungnya ke pasar, keputusan Trump ini tetap menimbulkan keresahan di kalangan investor. Trump menuduh Cook melakukan penyalahgunaan fasilitas hipotek sebagai alasan pemecatan. Akibatnya, investor mengantisipasi kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, sejalan dengan desakan berulang Trump untuk menurunkan borrowing cost.
Saat ini, pasar memperkirakan probabilitas sebesar 83 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan September 2025. Hal ini turut memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Josua memprediksi pergerakan rupiah hari itu akan berada di kisaran Rp16.250–Rp16.375 per dolar AS.
Secara keseluruhan, pelemahan rupiah kali ini dapat dikaitkan dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik antara Presiden Trump dan Gubernur The Fed, Lisa Cook. Ketidakpastian ini, khususnya potensi penurunan suku bunga AS yang lebih cepat dari perkiraan, menciptakan tekanan terhadap nilai tukar rupiah di pasar internasional.
Ringkasan
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada 27 Agustus 2025, mencapai Rp16.323 per dolar AS. Pelemahan ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan politik dan moneter di Amerika Serikat, terutama konflik antara Presiden Trump dan Gubernur The Fed, Lisa Cook terkait pemecatan Cook yang kontroversial.
Pemecatan Cook menimbulkan kekhawatiran akan tergerusnya independensi The Fed dan berpotensi menyebabkan penurunan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan. Hal ini membuat investor khawatir dan memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah, dengan prediksi pergerakan rupiah di kisaran Rp16.250–Rp16.375 per dolar AS. Pasar memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada September 2025 mencapai 83 persen.