Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan jajaran Kabinet Merah Putih untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan. Strategi utama yang ditekankan adalah melalui skema pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan akses dan kualitas pendidikan di seluruh lapisan masyarakat. Langkah ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mengatasi isu fundamental kesejahteraan rakyat Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjelaskan bahwa Presiden Prabowo secara khusus meminta penambahan program pelatihan vokasi. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan lulusan SMA dan SMK ke dalam dunia kerja. Pemerintah berencana untuk mengoptimalkan peran berbagai balai pelatihan, baik milik negara maupun swasta, agar kurikulum dan fasilitas yang tersedia selaras dengan kebutuhan pasar kerja yang dinamis.
Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga memerintahkan revitalisasi menyeluruh pada sekolah vokasi. Hal ini mencakup penyesuaian kurikulum agar secara langsung mempersiapkan para lulusan dengan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan oleh industri. Sebagai tambahan, Presiden menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing dengan menjadikan bahasa Inggris dan Arab sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, membekali siswa dengan kompetensi global yang krusial.
Cak Imin menambahkan, “Presiden memerintahkan kita untuk tidak segan-segan melakukan investasi melalui anggaran negara di dalam meningkatkan kapasitas skill vokasi para anak didik kita dan lulusan-lulusan pendidikan formal kita.” Pernyataan ini menegaskan prioritas pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya untuk peningkatan kualitas SDM. Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menjelaskan bahwa langkah-langkah ini dirancang untuk memastikan kurikulum dan output pendidikan benar-benar sesuai dengan tuntutan industri. Dengan demikian, lulusan diharapkan dapat langsung terserap di pasar kerja, baik di tingkat domestik maupun sebagai pekerja migran, mencakup rentang teknologi rendah hingga tinggi.
Lebih jauh lagi, Prabowo juga menginstruksikan jajaran terkait untuk mulai merancang konsep sekolah terintegrasi yang inovatif. Model pendidikan ini akan membagi sasaran murid berdasarkan kelompok pendapatan atau desil. Sekolah rakyat, yang nantinya akan dikawal oleh Menteri Sosial dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, akan diarahkan khusus bagi keluarga di desil 1 dan desil 2, memastikan tidak ada yang tertinggal dalam akses pendidikan berkualitas.
Sementara itu, untuk segmen unggulan, akan disiapkan “Sekolah Garuda” sebagai pilihan bagi siswa berprestasi. Adapun sekolah-sekolah di kelompok tengah diproyeksikan untuk menampung anak-anak dari keluarga di desil 3 hingga desil 6, menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan merata. Sekolah terintegrasi ini diproyeksikan hadir di setiap kecamatan, mencakup jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK dalam satu kawasan yang komprehensif. Konsep tersebut juga akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang modern, mulai dari laboratorium canggih, fasilitas olahraga, hingga bengkel khusus untuk kebutuhan pendidikan vokasional dan praktik kejuruan yang mendalam. Pratikno menegaskan bahwa meski nama sekolahnya masih dalam tahap pembahasan, pemerintah telah diperintahkan untuk memikirkan konsep ini secara lebih mendalam dan komprehensif.