JAKARTA – Pergerakan investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 1 hingga 8 Agustus 2025 menunjukkan dinamika yang menarik. Meskipun secara akumulasi membukukan beli bersih (net buy) yang terbilang minim, sejumlah saham unggulan seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) justru menjadi incaran utama para investor asing.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan fluktuasi arus modal investor asing sepanjang bulan berjalan (month-to-date/MtD) Agustus 2025. Awal bulan diwarnai dengan jual bersih (net sell) yang cukup signifikan, yaitu Rp73,66 miliar pada 1 Agustus dan mencapai Rp1,01 triliun pada 4 Agustus. Namun, tren berbalik dalam tiga hari perdagangan berikutnya. Pada 5 Agustus, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp552,4 miliar, diikuti Rp433,74 miliar pada 6 Agustus, dan puncaknya Rp666,13 miliar pada 7 Agustus 2025. Sayangnya, momentum tersebut kembali terkoreksi menjelang akhir pekan, dengan net sell sebesar Rp510,92 miliar pada Jumat, 8 Agustus 2025. Akumulasi dari pergerakan ini menghasilkan beli bersih investor asing MtD yang relatif kecil, senilai Rp50,56 miliar.
Berdasarkan data dari BRI Danareksa Sekuritas, ada sepuluh saham yang paling menarik perhatian investor asing sepanjang periode 1-8 Agustus 2025. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam menempati posisi teratas dengan nilai beli bersih mencapai Rp379,8 miliar. Disusul oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net buy Rp309,5 miliar, PT MD Entertainment Tbk. (FILM) Rp277,4 miliar, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) Rp244,7 miliar, dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) sebesar Rp159,2 miliar. Daftar tersebut dilengkapi dengan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang membukukan net buy Rp125,8 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) Rp117,5 miliar, PT United Tractors Tbk. (UNTR) Rp107,1 miliar, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) Rp89 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan net buy sebesar Rp83 miliar secara MtD.
Namun, meskipun ada beli bersih MtD yang minim, tren investor asing secara keseluruhan sepanjang tahun berjalan 2025 justru menunjukkan gambaran yang berbeda. Hingga 8 Agustus 2025, investor asing tercatat membukukan akumulasi jual bersih (net sell) yang cukup besar, mencapai Rp61,85 triliun di pasar saham domestik.
Menanggapi fenomena jual bersih investor asing di pasar saham, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari dinamika rotasi portofolio global. Penyesuaian ini kerap dipicu oleh berbagai sentimen eksternal, termasuk kebijakan tarif, arah kebijakan suku bunga global, isu geopolitik, hingga strategi rebalancing aset ke instrumen yang lebih aman (safe haven) atau berisiko lebih rendah. “Jadi itu merupakan bagian dari strategi yang dilakukan oleh portofolio global,” tegas Inarno dalam konferensi pers pada Senin, 4 Agustus 2025.
Di sisi lain, Inarno juga menyoroti adanya arus masuk modal (capital inflow) investor asing di pasar obligasi, khususnya Surat Berharga Negara (SBN). Kondisi ini, menurutnya, menjadi indikasi kuat bahwa kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia masih sangat terjaga. “Ini mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia masih tetap terjaga dan Indonesia tetap dipandang sebagai destinasi investasi yang cukup atraktif dalam jangka menengah dan panjang,” pungkas Inarno, menegaskan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi jangka panjang.
Arus Masuk dan Keluar Investor Asing
1 Agustus -Rp73,66 miliar
4 Agustus -Rp1.017,13 miliar
5 Agustus Rp552,4 miliar
6 Agustus Rp433,74 miliar
7 Agustus Rp666,13 miliar
8 Agustus -Rp510,92 miliar
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Investor asing menunjukkan pergerakan menarik di BEI pada 1-8 Agustus 2025. Meskipun akumulasi net buy secara keseluruhan minim, saham ANTM, TLKM, dan AMMN menjadi incaran utama. Data BEI menunjukkan fluktuasi modal asing dengan awal bulan diwarnai net sell, namun berbalik menjadi net buy pada pertengahan minggu sebelum kembali terkoreksi.
Sepanjang periode tersebut, ANTM mencatat net buy tertinggi sebesar Rp379,8 miliar, diikuti TLKM Rp309,5 miliar. Meskipun demikian, secara year-to-date (YTD) hingga 8 Agustus 2025, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp61,85 triliun. OJK menyatakan bahwa hal ini merupakan dinamika rotasi portofolio global, sementara inflow di pasar obligasi menunjukkan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia.